Jumat 13 Dec 2019 05:48 WIB

Gubernur: Bengkulu Termasuk Kawasan Rawan Bencana

Bengkulu rawan bencana tsunami, tanah longsor, gempa, dan letusan gunung berapi.

Bengkulu rawan bencana tsunami, tanah longsor, gempa, dan letusan gunung berapi. Foto Ilustrasi Gempa Bumi
Foto: EPA/Matteo Crocchioni
Bengkulu rawan bencana tsunami, tanah longsor, gempa, dan letusan gunung berapi. Foto Ilustrasi Gempa Bumi

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan Bengkulu termasuk kawasan rawan bencana alam, baik tsunami, tanah longsor, gempa bumi, maupun letusan gunung berapi.

"Dari 10 kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, tujuh kabupaten dan kota berbatasan langsung dengan Samudra Hindia sehingga rawan terjadinya bencana tsunami," ujar dia usai mengukuhkan relawan mitigasi bencana Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang dan Lebong, Kamis (12/12).

Baca Juga

Sedangkan tiga kabupaten lainnya rawan bencana alam gempa bumi, tanah longsor, angin ribut, hingga gunung api. Rohidin mengatakan daerah rawan bencana tsunami meliputi Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Seluma, Kota Bengkulu, Bengkulu Utara, dan Mukomuko.

Sementara tiga kabupaten lainnya, yakni Rejang Lebong, Lebong dan Kepahiang rawan terjadinya bencana alam lainnya, seperti tanah longsor, gempa bumi, angin ribut, dan letusan gunung berapi.

Tingginya potensi ancaman bencana alam ini, kata dia, sangat penting bagi daerah itu memiliki relawan mitigasi bencana sehingga nantinya bisa mengurangi risiko atau dampak bencana, terutama untuk meminimalisasi jatuhnya korban jiwa.

"Pembentukan relawan mitigasi bencana itu merupakan panggilan kemanusiaan sehingga jangan hanya berharap pada honornya saja, tetapi dapat menginformasikan kepada masyarakat, kemudian melaporkan kepada pemerintah jika ada bencana alam serta melaksanakan tugas sebagai relawan," katanya.

Relawan mitigasi bencana yang dikukuhkan Gubernur Bengkulu di Kabupaten Rejang Lebong kali ini mencapai 358 orang. Jumlah itu terdiri dari Kabupaten Rejang Lebong 161 orang, kemudian Lebong 102 orang, dan Kabupaten Kepahiang 95 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement