Kamis 12 Dec 2019 18:41 WIB

Karhutla Rugikan Rp 72 T, Kepala BNPB Beri 3 Arahan

Salah satu arahan BNPB atasi karhutla adalah mengembalikan fungsi lahan gambut.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Personel Manggala Aqni melakukan pemadaman karhutla gambut di lahan masyarakat di Kecamatan Lalolae, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Selasa (3/12/2019).
Foto: Antara/ManggalaAgni
Personel Manggala Aqni melakukan pemadaman karhutla gambut di lahan masyarakat di Kecamatan Lalolae, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Selasa (3/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memberikan tiga arahan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tahun-tahun mendatang. Pemberian komando diberikan BNPB menyusul laporan Bank Dunia bahwa Indonesia merugi sekitar Rp 72,9 triliun akibat karhutla.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, Kepala BNPB Doni Monardo memberikan tiga arahan. "Arahan pertama yaitu kembalikan gambut sebagaimana kodratnya yaitu selalu basah, berair, dan berawa. Untuk itu prioritas dalam pengendalian karhutla adalah dengan pembasahan," ujarnya saat dihubungi, Kamis (12/12).

Baca Juga

Dia menambahkan, api pada prinsipnya "takut" pada air. Karena itu, ia menyebutkan dilakukannya pembangunan sekat kanal dan menjaga tetap berair.

Ia menjelaskan pelaksananya adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut (BRG) yang didukung oleh pemeeintah daerah (pemda).

Arahan kedua, dia melanjutkan, yaitu mengubah perilaku membuka lahan dengan pembakaran menjadi tanpa bakar. Karena itu, ia menambahkan perlu dilakukan penyuluhan terpadu untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

Kementerian Pertanian sebagai leading sector dan perlu mengenalkan penanaman pohon yang memiliki nilai ekonomis tinggi seperti nanas, lidah buaya, aren, sagu, porang, dan ikan gabus.

Arahan ketiga atau terakhir, dia melanjutkan, yaitu pembentukan satuan tugas (satgas) pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dalam satu komando. "Satgas ini jadi satu komando dan BNPB sebagai komandonya. Satgas ini akan dibentuk segera," katanya.

Uji coba telah dilakukan dan satgas ditargetkan beroperasi sekitar Februari 2020. Alasannya pada Februari hingga Maret mulai memasuki musim kemarau.

Sebelumnya Indonesia disebut merugi hingga 5,2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 72,95 triliun (nilai tukar rupiah 14 ribu per dolar AS) akibat karhutla. Prakiraan tersebut disampaikan dalam laporan terbaru Bank Dunia yang dirilis Rabu (11/12). Laporan terbaru belum termasuk dampak kesehatan dari kabut asap yang menyebabkan kualitas udara menurun drastis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement