REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Hariyono menyatakan untuk menjadi bangsa yang maju tak cukup dengan hidup rukun dan toleran. Sekarang untuk bisa memajukan harus ada kreativitas, inovasi, dan prestasi.
“Tanpa ada inovasi tanpa ada prestasi lalu apa yang dibanggakan," kata Hariyono, Rabu (11/12),
Hariyono juga menekankan bahwa kebanggaan nasional selalu terkait dengan Pancasila." Kita ambil contoh saja apakah atlet kita kalau ikut lomba lalu menjuarai lomba tersebut sehingga menjadikan lagu Indonesia Raya dinyanyika. Kemenangan Indonesia tersebut bisa menimbulkan suatu kebanggaan nasional,” kata dia.
Karenanya, BPIP, selalu memberikan apresiasi kepada mereka yang mengharumkan bangsa melalui prestasinya. Juga kepada mereka yang ahli di bidang teknologi, juga diapresiasi.
“Intinya dengan prestasi itu kita bisa percaya dengan kemampuan kita sendiri. Ini yang kita dorong,” katanya.
Menurutnya, kehadiran prestasi ini menghilangkan mental inferior. Dalam bahasa psikologinya, elevasi,.“Jadi mengangkat contoh prilaku baik supaya mempengaruhi orang lain untuk ikut berbuat,” kata dia.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar pertemuan dengan Kepala Kesbangpol Wilayah Barat Indonesia, Rabu (11/12). Pertemuan bertemakan "Gotong-Royong Membumikan Pancasila" ini merupakan tindaklanjut kerjasama BPIP dan Kementerian Dalam Negeri.
Adapun 11 Kesbangpol Provinsi yang diundang, DI Aceh, Sumatra Utara, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatra Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
“Kita undang tujuannya adalah menjalin kerjasama antara BPIP dan Kesbangpol ditingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka pembinaan ideologi Pancasila,” kata Direktur Hubungan Antara Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Herawati Siregar