Rabu 11 Dec 2019 22:22 WIB

Sukabumi Jadi Kajian Kesiapsiagaan Hadapi Bencana

Kajian berupa potensi kebencanaan dan evakuasi waga.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Agung Sasongko
Bencana longsor ilustrasi.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Bencana longsor ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--PMI Pusat, Palang Merah Amerika (American Red Cross) dan USAID berupaya memberikan rekomendasi sistem komunikasi dan informasi kebencanaan di daerah. Sebabnya infromasi yang cepat dan akurat dapat membantu proses penanganan bencana di lapangan.

Salah satunya yang menjadi percontohan kajian adalah Kota Sukabumi, Jawa Barat. Di mana, Kota Sukabumi, Jawa Barat dipilih sebagai lokasi pilot project program kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi. Program ini hanya dilakukan di dua wilayah Indonesia yakni Kota Sukabumi dan Kabupaten Banyuwangi.

‘’ Kami bersama Palang Merah Amerika mempersiapkan untuk meminimalisir risiko yang akan terjadi ketika terjadi bencana terutama gempa,’’ ujar Ketua PMI Kota Sukabumi Suranto Sumowiryo disela-sela ekpsose hasil kajian sistem komunikasi bencana di Hotel Anugrah Kota Sukabumi, Rabu (11/12). Hal ini dikarenakan di Sukabumi terdapat sesar atau patahan Cimandiri yang aktif. 

Menurut Suranto, dalam kajian ini apa yang haus dipersiapkan menghadapi bencana dan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan risiko bencana. Termasuk potensi kebencanaan dan evakuasi warga ketika bencana terjadi agar diketahui masyarakat.

Suranto menuturkan, kegiatan ini juga memberikan gambaran bagaimana membuat keterangan atau berita agar informasi diterima masyarakat dengan baik dengan didukung gambar atau foto yang menunjang. Di sisi lain stakeholder atau pemangku kepetingan yang ada di Kota Sukabumi baik polisi, TNI, dan media TV serta radio serta sumber energi seperti PLN dan Telkom agar bersinergi membangun sistem operasional prosedur (SOP) sistem komunikasi kebencanaan.

Lebih lanjut Suranto menuturkan, Sukabumi dipilih menjadi lokasi program PMI Amerika karena pertimbangan risiko kebencanaan dan kesiapan yang dinilai PMI Provinsi yang disampaikan ke PMI Pusat. Sehingga Kota Sukabumi terpilih dan memaksimalkan pengetahuan ini dan disebarkan ke daerah lain.

Mike Mc Coy dari USAID Fellowship Person yang memaparkan hasil kajiannya mengatakan, kegiatan ini untuk melihat pengurangan risiko bencana khususnya sistem komunikasi yang sudah ada. Namun ke depan  harus bisa kerja bersama antar sejumlah instansi terkait respon bersama.

Kesempatan bekerjasama ungkap Mike, termasuk dengan memaksimalkan keberadaan perusahaan telekmunikasi yang bisa bekerjasama terkait sistem komunikasi bencana. Harapannya rekomendasi sistem kebencanaan ini memperkuat daerah dalam menangani bencana.

Proeject Manager Program Kesiapsiagaan Gempa Bumi dari PMI Amerika, Muchrizzal Haris menambahkan, Sukabumi dipilih karena wilayahnya yang rentan gempa bumi dan program lebih ke uuban atau perkotaan . ‘’ Intinya kesiapsiagaan bencana wilayah urban dan membantu lingkungan sekitar,’’cetus dia.

 

Rekomendasi yang diberikan kepada pemerintah kata Haris, yakni saling sinergis atau kerjasama stakeholder dalam pengurangan risiko bencana. Sebabnya hal ini bukan hanya tanggungjawab pemerintah dan PMI melainkan semua agar bisa mendukung wilayah tangguh bencana.n riga nurul iman

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement