REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Ratusan anggota TNI membantu warga terdampak angin puting beliung di sejumlah dusun yang ada di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sepanjang Rabu (11/12).
Anggota TNI Kodim 0714/ Salatiga ini bergotong-royong dengan warga serta aparatur desa setempat untuk membersihkan puing-puing serta membenahi bagian bangunan serta fasilitas umum warga yang rusak.
Salah satunya adalah aktivitas belasan anggota TNI yang tengah membantu perangkat desa setempat, di lingkungan kantor kepala Desa Lerep. “Kami mendapatkan dukungan warga serta anggota TNI untuk membersihkan dan membenahi kantor kepala desa yang ikut terdampak angin puting beliung, pada Selasa (10/12) kemarin,” ungkap Kepala Desa Lerep, Sumariyadi.
Ia mengatakan, hempasan angin putting beliung telah merusakkan bagian atap kantornya. Genting kantor kepala desa banyak yang terlepas dan sebagian jatuh menimpa plafon ruangan kantor kepala desa.
Selain kantor kepala desa dan 70 rumah warga di tiga dusun ikut terdampak, hujan deras dan angin puting beliung juga merusakkan fasilitas warga lainnya. Seperti dua gedung sekolah serta infrastruktur jaringan kelistrikan yang ada di desa ini.
Dua gedung sekolah yang terdampak meliputi SDN Lerep 02 serta Sekolah Alam Ungaran. Angin puting beliung yang berlangsung hanya beberapa menit juga merobohkan pepohonan dan tiang listrik.
“Sehingga sepanjang Selasa malam dan Rabu pagi ini, sebagian wilayah Desa Lerep aliran listriknya juga padam, karena adanya pekerjaan pemulihan jaringan dan infrastruktur listrik yang rusak,” tambah Sumariyadi.
Sementara itu, salah seorang warga Lerep, Jumarei mengungkapkan, sejumlah warga yang rumahnya mengalami kerusakan terpaksa harus mengungsi. Karena beberapa perabotan rumah juga ikut usak dan tidak bisa digunakan.
“Musibah angin puting beliung kemarin disertai hujan lebat, sehingga rumah warga yang atapnya rusak perabotan yang ada di dalamnya juga ikut basah. Seperti tempat tidur juga basah dan penuh dengan reruntuhan atap,” jelasnya.
Sementara itu, dampak dari kerusakan fasilitas pendidikan dan kantor kepala desa juga mengakibatkan aktivitas belajar siswa sementara diliburkan. Selain itu pelayanan di kantor kepala desa Lerep juga belum berjalan dengan normal.
Hingga Rabu siang, warga dengan dibantu anggota tni dan sejumlah relawan bencana masih melakukan perbaikan rumah warga dan fasilitas umum yang rusak agar aktivitas ppelayanan dan kegiatan warga bisa segera kembali normal.
Jumeri berharap, pada Kamis (12/12), seluruh aktivitas sekolah dan pelayanan di kantor kepala desa bisa segera pulih. “Sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa berangsur normal kembali,” ujarnya.