REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyatakan ratusan bangunan rusak akibat bencana alam. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bogor, setidaknya terdapat sekitar 240 bangunan yang rusak dalam kurun waktu tiga hari.
"Itu berdasarkan assesment dan evakuasi mulai Jumat (6/12) hingga Ahad (8/12)," kata Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Muhammad Adam Hamdani, Selasa, (10/12).
Pada Jumat, Adam merinci, bangunan yang rusak akibat tanah longsor, banjir bandang dan angin kencang berjumlah 60 bangunan. Pada Sabtu, kata Adam, setidaknya terdapat 131 bangunan dan 49 bangunan pada hari Ahad.
Adam menyebut, bangunan tersebut terdiri dari rumah warga, tempat ibadah hingga sekolah. Dia menjelaskan, wilayah yang paling banyak mengalami kerusakan akibat bencana angin kencang.
Adam mengatakan, Kecamatan Tamansari menjadi daerah terbanyak yang mengalami kerusakan. Dari tiga desa saja, kata Adam, setidaknya terdapat 114 bangunan yang rusak.
"Akibat angin kencang, di Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari, ada 31 bangun. Lalu, Desa Pasireurih, 40 yang rusak dan Desa Sukaresmi ada 22 rumah rusak ringan dan satu rusak sedang," jelasnya.
Meskipun demikian, dia menyatakan, data tersebut dipastikan dapat berubah sewaktu-waktu. Adam menyatakan, akan terus berupaya untuk melakukan pemantauan dan evakuasi jika terjadi bencana.
"Sampai saat ini, data masih dinamis dan akan terjadi perubahan-perubahan. Kami harus terus melakukan pengecekan ke desa-desa," jelas Adam.