REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa separuh penduduk di Jakarta bukanlah pemilik rumah. Ia mengatakan, hal itu bukanlah pilihan, tetapi keterpaksaan yang dialami warga.
"Tidak memiliki rumah bukanlah pilihan, karena keterpaksaan, betul ya?" tanya Anies yang diamini oleh ratusan warga pada peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional di Lapangan Krapu, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa.
Anies menjelaskan, salah satu tantangan terbesar di Jakarta adalah masalah permukiman. Peringatan HAM kaitannya dengan kesetaraan kesempatan untuk permukiman yang merupakan salah satu dari hak dasar.
"Hak paling asasi manusia, yakni tempat tinggal layak. Insya Allah ini akan kita tuntaskan sama-sama," kata Anies.
Anies berharap masyarakat dapat bekerja sama dan berkolaborasi dengan pemerintah untuk menuntaskan masalah permukiman. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah tak boleh merasa paling tahu mengenai permasalahan dan solusi di lapangan.
"Sering kali masyarakat paling tahu apa yang paling tepat untuk lingkungannya," jelas Anies.
Anies mengatakan, pemerintah hanya memiliki dua modal, yakni wewenang dan anggaran. Di lain sisi, masyarakat punya pengetahuan tentang masalahnya, karena hidup di kawasan yang bermasalah.
"Masyarakat punya ide kreatif dan solusi aplikatif yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sementara pemerintah jarang memiliki ide kreatif," tegas Anies.
Peringatan hari HAM Internasional di Jakarta diinisiasi oleh Urban Poor Consortium (UPC), jejaring rakyat miskin Indonesia (Jerami) dan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Jakarta.