Senin 09 Dec 2019 19:21 WIB

Potensi Angin Kencang di DIY, Masyarakat Diimbau Waspada

Bencana di DIY dalam beberapa tahun terakhir didominasi dengan hidrometeorologi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Imbas Bencana Hidrometeorologi. Petugas PLN mengevakuasi tiang listrik yang tumbang imbas bencana meteorologi di Minggir, Sleman, Yogyakarta, Senin (9/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Imbas Bencana Hidrometeorologi. Petugas PLN mengevakuasi tiang listrik yang tumbang imbas bencana meteorologi di Minggir, Sleman, Yogyakarta, Senin (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul, Aka Lukluk Firmansyah mengatakan, hujan disertai angin kencang masih berpotensi terjadi di DIY. Terutama pada siang hari dan sore hari. 

Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada saat terjadi hujan disertai angin kencang ini. Ia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan upaya pengurangan risiko bencana seperti untuk tidak berlindung di bawah pohon jika ada hujan yang disertai kilat atau petir.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak mengoperasikan ponsel saat cuaca buruk. Termasuk memangkas pohon dan ranting yang sudah terlalu rimbun serta rapuh. 

"Juga bersihkan lingkungan dan saluran air. Lalu jika dlm kondisi darurat, dapat menghubungi Bantul Siaga 112, untuk semua operator bebas pulsa," ujarnya kepada Republika, Senin (9/12). 

Sementara itu, Kepala BPBD DIY, Biwara Yuswantana mengatakan, kejadian bencana di DIY dalam beberapa tahun terakhir didominasi dengan hidrometeorologi. Hidrometeorologi, katanya, merupakan hujan deras yang disertai angin kencang dan dapat menyebabkan longsor.  

"Cuaca merupakan sesuatu yang given karena proses alam. Kita mengacu pada BMKG untuk mengetahui prediksi cuaca. Informasi dari BMKG menjadi referensi bagi masyarakat di wilayah yang bersangkutan untuk mengantisipasi dan mengurangi resikonya," kata Biwara. 

Untuk itu, ia mengimbau agar masyarakat mengurangi resiko adanya korban saat bencana terjadi. Yakni, dengan melalukan upaya assessment atau mencermati kondisi lingkungan jika terjadi hujan disertai angin kencang yang dapat mengancam keselamatan.

"Bila hujan deras hindari keluar rumah, lebih baik masuk rumah, pintu jendela ditutup dan pantau perkembangan cuaca," jelasnya. 

Selain itu, upaya untuk mengecek kondisi rumah baik itu atap, kanopi juga harus dilakukan. Sehingga, jika kondisi rumah tidak kuat untuk dapat perbaiki agar meminimalisasi korban. 

"Bila terpaksa pas berada dalan perjalanan, segera berhenti. Berteduh di gedung yang aman, jangan di bawah pohon, papan nama atau billboard. Bila ada kejadian kedaruratan hubungi relawan setempat," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement