Senin 09 Dec 2019 18:59 WIB

Pimpinan Baru KPK: Hakordia tak Perlu Diperingati Tiap Tahun

Pimpinan baru KPK menginginkan peringatan Hakordia lebih dari sekadar seremonial.

Komisioner KPK terpilih Lili Pintauli Siregar usai melakukan kunjungan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Komisioner KPK terpilih Lili Pintauli Siregar usai melakukan kunjungan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Lili Pintauli Siregar menginginkan agar peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) tidak perlu digelar setiap tahun. Lili menginginkan peringatan Hakordia lebih dari sekadar seremonial.

 

Baca Juga

"Intinya sih apakah boleh tiga tahun ke depan. Jadi, tidak tiap tahun diperingati karena ada beberapa yang sudah (menurun tingkat korupsinya) tidak memperingatinya," ucap Lili usai menghadiri puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 di gedung KPK, Jakarta, Senin (9/12).

Menurut dia, dibandingkan menggelar Hakordia secara seremonial di gedung lebih baik langsung terjun ke lapangan untuk mengkampanyekan antikorupsi.

"Tadi kami juga sudah diskusi ada Pak Alex (pimpinan KPK Alexander Marwata) juga. Jadi, mungkin kami langsung kampanyekan di lapangan. Jadi, tidak perlu di gedung, berbicara apa gitu, bentuk lain dengan cara konkret," ucap Lili.

Ia juga mengaku optimistis dapat menaikkan nilai Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada saat masa pimpinan KPK 2019-2023 mulai bekerja. Saat ini, IPK Indonesia berada pada angka 38 dari skala 100.

"Kan minimal target IPK bisa naik dari 38 tetapi itu kan kerja berat ya, paling tidak kita optimistis bahwa ini harus disenergikan bersama instansi, pemerintah, dan masyarakat tentunya," ujar dia.

Namun, ia mengaku belum mengetahui berapa target nilai IPK yang akan dikejar nantinya.

"Kami belum rapat kan, saya tidak bisa menyampaikan kan. Kalau sudah rapat mungkin target-target ada yang disampaikan oleh pimpinan," kata Lili.

Sebelumnya, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan bahwa nilai IPK Indonesia menunjukkan tren positif. Hal tersebut dikatakannya saat memberikan sambutan dalam acara puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin.

"Bapak ibu perlu kami laporkan dalam perjalanan kami memimpin KPK selama empat tahun Alhamdulillah walau pun kenaikannya pelan-pelan tetapi Indeks Persepsi Korupsi kita itu trennya positif membaik," ucap Agus.

"Terakhir nilainya adalah 38 masih kita tunggu di akhir tahun ini, yaitu tahun 2019 nanti akan segera diumumkan kita berharap tren naik tadi kita pertahankan. Indeks Persepsi Korupsi itu dikeluarkan oleh lembaga internasional transparansi di Berlin," ucap Agus menambahkan.

photo

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement