KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM- Jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah kabupaten Karanganyar terbilang masih cukup tinggi. Hingga akhir 2019 ini, tercatat masih ada hampir 6.000 rumah warga miskin yang masih dalam kategori tak layak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Utomosidhi Hidayat mengakui masih banyaknya RTLH di Karanganyar. Untuk mengurangi RTLH tersebut, maka akan dikerjakan bersama organisasi perangkat daearah (OPD) lainnya.
Menurut Utomosidhi, pada tahun 2020, telah dianggarkan untuk membangun sebanyak 720 RTLH. Dengan anggaran masing-masing RTLH sebesar Rp 10 juta. Penuntasan pembangunan RTLH ini, juga berasal dari dana APBN dengan jumlah yang sama, serta disalurkan melalui Dinsos, dan APBD Provinsi melalui Dishub PKP.
"Bantuan yang disalurkan melalalui Dispermades akan disalurkan melalui kelompokSatu kelompok ada 10 RTLH di desa tersebut, dan kelompok itu bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bantuan itu," paparnya kepada wartawan, Minggu (8/12/2019).
Program bantuan RTLH itu, nantinya diharapkan terwujud rumah layak huni, berdinding batako, berlantai plester, serta memiliki jendela rumah, sehingga terwujud rumah sehat.
“Dengan anggaran yang dimiliki Pemkab Karanganyar serta anggaran dari pemerintah pusat dengan dana dari APBN dan APBD provinsi, setiap tahun, dapat menuntaskan setidaknya 1000 unit RTLH di Karanganyar. Sehinngga dalam kurun waktu lima tahun ke depan, seluruh RTLH itu sudah berubah menjadi rumah layak huni,” tukasnya. (8/12/2019).