Ahad 08 Dec 2019 13:24 WIB

Jatim Siapkan Tim Tangani Bayi Penderita Kerusakan Wajah

Pemprov Jatim siapkan tip khusus tangani bayi penderita kerusakan wajah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nora Azizah
Pemprov Jatim siapkan tim tangani bayo penderita kerusakan wajah (Ilustrasi)
Foto: Pixabay
Pemprov Jatim siapkan tim tangani bayo penderita kerusakan wajah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan tim dokter spesialis khusus untuk menangani Muhammad Pandu Firmansyah, bayi penderita cleft tessier hydrocephalus myelemeningocele atau kerusakan pada bagian wajah. Tim dokter spesialis  yang berasal dari RSUD dr. Soetomo tersebut terdiri dari dokter bedah syaraf, bedah plastik, dokter bius, dan dokter anak.

"Usai mendengar tentang kisah bayi Pandhu bersama ibunya, saya langsung meminta dinas terkait yaitu RSUD Dr. Soetomo dan PU Cipta Karya untuk mengambil langkah cepat," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, di Surabaya, Ahad (8/12).

Baca Juga

Khofifah menerangkan, sebelumnya RSUD Dr. Soetomo telah melakukan operasi pertama pada bayi Pandhu untuk mengeluarkan cairan di otaknya lewat pemasangan selang. Operasi tersebut berlangsung kurang lebih satu jam.

"Sesuai hasil kordinasi dengan Dirut RSUD dr. Soetomo, rencananya hasil operasi bayi Pandhu akan dievaluasi pada Senin (9/12). Meliputi pengecekan hasil operasi, penutupan luka, hingga penambahan berat badannya. Setelah itu, tim dokter baru akan ditentukan langkah operasi selanjutnya," ujar Khofifah.

Mengenai pembiayaan, Khofifah mengatakan, sementara ini masih menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Namun, jika pembiayaannya kurang maka Pemprov Jatim akan menambal semua  kebutuhan biaya layanan kesehatan dengan  menggunakan anggaran milik Pemprov Jatim.

"Meski demikian jika ada yang ingin membantu kehidupan keseharian mereka dipersilahkan sebagai solidaritas sosial kita," kata Khofifah.

Sebelumnya, bayi Pandhu beserta sang ibu, Dina Oktaviani (21) juga dipindahkan dari rumah petak tidak layak huni, ke Rusun Gunubgsari Surabaya. Terkait fasilitas Rusunawa Gunungsari, lanjut Khofifah, bayi pandhu beserta sang ibu, Dina ditempatkan di lantai dasar I A 12 sejak 3 Desember lalu.

Kamar yang dikhususkan bagi Lansia dan difabel tersebut, kata Khofifah, telah dilengkapi dengan sejumlah perabotan rumah. Lantai dasar ini sengaja dipilih untuk memudahkan jika sewaktu- waktu bayi Pandhu membutuhkan layanan tertentu.

"Biaya sewa rusunnya juga kami gratiskan hingga ibu Dina kami nilai dapat mandiri untuk membiayai hidupnya sendiri beserta Bayi Pandhu," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement