REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan pelanggan PDAM di RW 11 Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Bandung, Jawa Barat kebingungan mencari air bersih. Saat menyalakan kran air PDAM, warga mendapati air yang keluar sangat keruh dan berbau seperti selokan. Kondisi tersebut terjadi di RT 02, RT 09, dan RT 04 di RW 11 wilayah tersebut.
Selain di Cibangkong, air keruh PDAM pun terjadk di daerah Kiaracondong, Babakan Hantap, Antapani, Margahayu Raya, Padasuka, Cicadas, Cibeunying, dan Gatot Subroto. "Ya, warga kami mengeluh air PDAM keruh dan berbau pada pagi ini," ujar Ketua RW 11 Ardi Gunawan kepada wartawan, Ahad (8/12).
Menurut Ardi, selain RW 11, di RW 10, 7, dan 6 kondisi air PDAM pun keruh. Banyak masyarakat yang kebingungan mencari air bersih. Padahal, air bersih sangat dibutuhkan untuk berbagai keperluan seperti mencuci, mandi, dan memasak.
"Kalau di RW kami, warga yang kesulitan air bersih karena air PDAM keruh sekitar 278 kepala keluarga. Itu belum terdata semuanya," katanya.
Ardi menjelaskan, warga mengetahui air PDAM keruh tersebut saat akan melakukan aktivitas di pagi hari. Lalu, mereka melapor ke pengurus.
"Baru ketahuan pagi karena ada laporan yang masuk," katanya.
Agar warga mendapatkan air bersih, menurut Ardi, ia telah berupaya menghubungi PDAM agar bisa mendatangkan tangki air bersih. Ardi berharap, PDAM semakin meningkatkan pelayanannya karena warga Cibangkong saat kemarau kesulitan air akibat air PDAM tak mengalir.
"Ini hampir beberapa bulan air PDAM nggak ngocor (tidak mengalir). Mengalirnya waktunya nggak tentu. Eh giliran ngocor, airnya keruh. Semoga ada perbaikan ke depannya," katanya.
Menurut salah seorang warga RT 04/RW 11, Vinnie Nuryasari (33 tahun), air PDAM di rumahnya sangat keruh dan berbau. Hal itu, ia ketahui sekitar pukul 05.00 WIB atau subuh saat akan mencuci pakaian.
"Ini lama tidak mengalir airnya. Kalau pun mengalir cuma malam dan sedikit. Saya sudah senang, akhirnya airnya nyala tapi pas dilihat bau dan keruh kayak bajigur," katanya.
Menurut Vinnie, ia pun sekarang kebingungan mencari air bersih untuk berbagai keperluan seperti mandi dan mencuci pakaian. Terutama, untuk membersihkan diri setelah buang air besar dan air kecil.
"Duh, nggak kebayang kalau sudah buang air besar atau kecil pakai air yang kotor, takut gatal," katanya.
Vinnie mengatakan, kalau untuk memasak, ia bisa menyiasati menggunakan air mineral. Sedangkan mencuci, bisa ia tunda meskipun harus kebingungan karena seragam anaknya yang akan digunakan Senin sudah direndam dan harus segera dibilas agar bisa digunakan ke sekolah.
"Yang paling bingung itu, untuk keperluan buang air besar dan kecil. Ini saya punya bayi dan orang tua yang sudah sepuh, repot kalau tidak ada air pokoknya," ujarnya.
Warga Kalijati Antapani RT 03/RW 03, Fauzi, juga membenarkan air di rumahnya sangat keruh. Hal ini terjadi sejak pagi hari. Ia kebingungan mencari air bersih, terutama untuk berwudhu. Fauzi berharap, air PDAM bisa normal kembali.
"Ya bingung kalau air keruh kayak bajigur gini. Kalau dipakai takut gatal. Apalagi untuk shalat, takutnya najis juga," katanya.