Sabtu 07 Dec 2019 09:01 WIB

Ritual di Gunung Kemukus Terus Makan Korban Nyawa

Deretan pria meninggal dalam ritual di Gunung Kemukus terus bertambah, perlu ditutup?

Rep: Joglosemar/ Red: Joglosemar
Gunung Kemukus: Ritual di Gunung Kemukus Terus Makan Korban Nyawa
Gunung Kemukus: Ritual di Gunung Kemukus Terus Makan Korban Nyawa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM- Kasus kematian tragis pengunjung obyek wisata Gunung Kemukus di Pendem, Sumberlawang, Sragen, saat menggelar ritual seks pada malam Jumat (29/11/2019) dinihari memperpanjang daftar kasus kematian serupa di obyek wisata itu.

Kematian pengunjung bernama Nardi (54), asal Dukuh Kedungori RT 1/1, Kedungdowo, Andong, Boyolali, itu menjadi korban kesekian kalinya. Menariknya, mayoritas kasus kematian pengunjung terjadi saat malam Jumat Pon yang menjadi puncak malam ritual di Kemukus.

Tragisnya, sebagian korban meregang nyawa saat atau seusai melakukan kencan dengan wanita pasangannya. Seperti yang dialami Nardi yang saat ditemukan dalam kondisi masih telanjang bulat.

Data yang dihimpun di lapangan, penemuan jasad Nardi diketahui sekitar pukul 03.00 WIB dinihari. Korban ditemukan tak bernyawa di sebuah kamar sewa milik Wisnu di Dukuh Gunungsari RT 35, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen.

Menurut sejumlah saksi mata, korban semula diketahui berziarah ke makam Pangeran Samudera yang selama ini dikenal dengan sebutan Gunung Kemukus. Menurut keterangan warga, malam itu korban berniat ritual di malam Jumat pon yang memang menjadi puncak ritual dan ramai pengunjung.

"Korban ditemukan pemilik kamar yang hendak tutup sekitar pukul 03.00 WIB. Saat kamar korban dibuka, pemilik kamar kaget mendapati korban sudah terlentang tak bernyawa dan telanjang bulat," papar Didik, salah satu warga kepada Joglosemarnews.com, Jumat (29/11/2019).

Kejadian itu langsung dilaporkan ke Ketua RT setempat. Seketika suasana Kemukus geger. Tim Polsek dipimpin Kapolsek AKP Fajar Nur Ihsanudin bersama Inafis Polres dan dokter Puskesmas langsung tiba mengevakuasi korban dan melakukan olah TKP.

"Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda kekerasan maupun penganiayaan ditubuh korban. Diduga kuat korban meninggal akibat serangan jantung," papar Kapolsek mewakili Kapolres Sragen, AKBP Yimmy Kurniawan.

Perihal kondisi korban yang telanjang dan diduga usai kencan, Kapolsek mengiyakan dugaan itu. "Iya, korban sebelumnya masuk dengan teman wanitanya," tandasnya.

Kematian pengunjung saat mesum di malam Jumat keramat juga terjadi Juli lalu. Seorang kakek bernama Sutoyo (71) ditemukan meregang nyawa saat melakukan kencan dengan wanita di malam Jumat Pon, atau Kamis (12/7/2019) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Data yang dihimpun Joglosemarnews.com, kakek asal Dukuh kricak RT 3/4, Karang Geneng, Pitu, Ngawi, Jatim itu tiba di Gunung Kemukus untuk melakukan ziarah Kamis siang. Kebetulan malamnya adalah malam Jumat Pon yang dikenal sebagai malam pasaran atau malam terbaik untuk ritual.

Selesai melakukan ziarah di makam Pangeran Samudera, korban kemudian diketahui mengajak seorang wanita teman kencannya. Korban diyakini masih percaya dengan prosesi ritual seks sebagai sebuah keharusan bagian ziarah.

Kemudian sekira pukul 19.00 WIB korban bersama wanita kencannya, menuju sebuah kamar di rumah kontrakan milik Daryadi di Dukuh Gunung Sari, Pendem, Sumberlawang. Di kamar itulah diduga keduanya melakukan ritual seks.

Naas, saat keduanya berada di dalam, tak lama berselang, si wanita mendadak histeris dan lari ketakutan. Saat dicek, korban sudah kejang-kejang dan sejurus kemudian lemas lalu tak bernyawa. Di dalam tasnya, ditemukan beberapa barang salah satunya suplemen obat kuat.

Sementara total pengunjung malam itu mencapai 1.650 orang. Jasad korban kemudian dilarikan ke RSUD Gemolong menunggu diambil keluarga. Dua kasus kematian itu menambah panjang catatan kasus kematian serupa yang sebelumnya juga pernah terjadi beberapa tahun silam. Setahun silam tepatnya pada bulan Juli 2018, seorang pengunjung asal Jatim juga ditemukan tewas saat berada di sendang ketika tepat dinuhari pada Malam Jumat Pon.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan joglosemarnews.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab joglosemarnews.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement