Jumat 06 Dec 2019 23:40 WIB

Penumpang MRT Capai 100 Ribu Sejak Tiga Hari Terakhir

Peningkatan jumlah penumpang MRT sejak peluncuran kartu multitrip khusus MRT

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah masyarakat membeli tiket MRT (Mass Rapid Transit)  di stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (13/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Sejumlah masyarakat membeli tiket MRT (Mass Rapid Transit) di stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam tiga hari terakhir jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta telah mencapai 100 ribu per hari. Capaian rekor baru jumlah jumlah penumpang MRT Jakarta ini tidak lepas dari diluncurkannya kartu multitrip khusus MRT yang nantinya akan terintegrasi dengan jaringan transportasi Jakarta, JakLingko.

Direktur Utama PT. Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William P. Sabandar mengatakan sejak diberlakukan kartu multitrip MRT ini tiga hari terakhir dari Selasa, Rabu sampai Kamis saja setiap hari jumlah penumpang sudah mencapai 100 ribu orang. Ia mengakui sebelum pemberlakuan kartu multitrip atau masih singletrip, penumpang maksimal mencapai 90 ribu orang per hari.

"Jadi dalam tiga hari ini kita mencatatkan 111 ribu orang (Selasa), 105 ribu (Rabu), dan 104 ribu orang (Kamis)," kata William kepada wartawan saat peluncuran kartu Multitrip, Jumat (6/12). William memprediksi pada Hari Jumat (6/12) akan mencapai angka tertinggi, karena hari terakhir kerja di pekan ini.

Menurutnya capaian jumlah penumpang yang lebih dari 100 ribu selama tiga hari ini, bukti dari efektivitas penggunaan kartu multitrip MRT. Ia yakin pada Hari Jumat ini akan mencapai lebih dari 110 ribu penumpang per hari. Karena setelah tiga hari terakhir jumlah penumpang rata rata di angka 105 ribu, dan ia melihat, kondisi akhir pekan pekerja lebih banyak menggunakan MRT.

"Melihat ini kita target akan optimis di Desember ini, jumlah penumpang rata-rata akan naik dari 90 ribu orang menjadi 105 ribu orang per hari," imbuhnya.

William mengatakan capaian jumlah penumpang MRT Jakarta yang saat ini sudah mencapai 100 ribu orang ini, ini indikasi masyarakat mulai sadar lebih baik naik MRT daripada angkutan pribadi. Dan ia juga mengajak masyarakat Jakarta yang sudah naik MRT bisa memaksimalkan penggunaan kartu multitrip demi kemudahan menggunakan MRT.

Kelebihan kartu multitrip MRT ini, jelas William selain terkoneksi dengan JakLingko, dan bisa di-topup adalah kecepatan saat proses masuk. Berbeda dengan kartu tiket lain, multitrip MRT Jakarta ini hanya membutihkan waktu 0,3 detik. Sehingga akan mempercepat antrean penumpang saat akan memasuki area peron MRT.

"Kalau kartu lain kecepatan tap-nya 2-3 detik, kalau ini kurang dari 1 detik, bahkan tidak perlu ditempel cukup didekati dengan sensor sudah bisa terbaca," katanya.

Untuk topup, kartu multitrip MRT bisa diisi dengan saldo minimal Rp 3000 dan bisa dipakai seumur hidup tanpa ada batas kadaluarsa. Kedepan, MRT Jakarta akan meningkatkan layanan kartu multitrip ini dengan TransJakarta dan KCI atau Commuter. Hal ini sesuai dengan keinginan Bank Indonesia yang sedang menyiapkan regulasi agar meminimalisir pembayaran layanan transportasi secara tunai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement