Jumat 06 Dec 2019 18:54 WIB

Tekankan Kesetaraan Perempuan, Meutya Hafid Tutup BDF Ke-12

Perempuan berperan penting sebagai salah satu pilar demokrasi inklusif

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Meutya Hafid resmi menutup rangkaian kegiatan Bali Democracy Forum ke-12, Jumat (6/12).
Foto: Republika/Fergi Nadira
Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Meutya Hafid resmi menutup rangkaian kegiatan Bali Democracy Forum ke-12, Jumat (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Meutya Hafid resmi menutup rangkaian kegiatan Bali Democracy Forum ke-12, Jumat (6/12). Peran penting perempuan sebagai salah satu pilar demokrasi inklusif menjadi salah satu yang ia tekankan.

"Pengakuan atas prinsip persamaan hak politik dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dimulai dengan keyakinan bahwa negara demokratis perlu memfasilitasi semua suara orang-orang dari berbagai latar belakang sosial," ujar Meutya menutup BDF.

Baca Juga

Karena itu, kata dia, partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan sangat memengaruhi kehidupan dan komunitas para perempuan sehingga menjadi bagian penting dari demokrasi. Peran para wanita ini mendukung ketahanan demokratis dari negara, terutama dalam dinamika geopolitik saat ini.

Ketahanan demokratis pun diperlukan untuk memperkuat institusi negara dan mempromosikan budaya inklusif sebagai prasyarat untuk SDGs. Karena itu, salah satu upaya untuk meningkatkan daya tahan demokrasi satu negara adalah untuk meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses demokratisasi menuju demokrasi yang inklusif. 

"Untuk itu, perspektif wanita adalah persyaratan penting," ujarnya.

BDF ke-12 pun telah melakukan panel khusus untuk wanita yang berfokus pada hubungan dan urgensi antara kepemimpinan perempuan, inklusivitas, dan demokrasi. Ini sejalan dengan SDG dan upaya untuk melestarikan keberlanjutan agenda kesetaraan jender juga pembangunan berkelanjutan. 

"Saya sangat berharap bahwa semua peserta dapat memperoleh manfaat dari forum ini. Banyak pengalaman, pembelajaran, dan ide-ide baru untuk berkontribusi cita-cita demokrasi masing-masing negara," ujarnya.

 

Meutya yang mewakili Indonesia menuturkan terima kasih kepada semua delegasi yang berpartisipasi dan berkontribusi pada keberhasilan forum BDF ke-12. "Kami juga berterima kasih kepada panelis untuk memberi kita wawasan baru, serta fasilitator yang membantu kami mempercepat diskusi kami," kata dia.

"Saya berharap semua di sini termasuk media dapat menyelesaikan pesan inklusivitas demokratis dapar diterima di forum ini sebagai sesuatu yang berharga untuk negara masing-masing," tutur Meutya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement