REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi telah memeriksa empat orang saksi terkait penemuan jasad seorang pria bernama Adi Juniarso (31 tahun) di underpass Senen, Jakarta Pusat, Jumat (6/12). Polisi menyebut, berdasarkan keterangan saksi, korban mengalami gangguan jiwa dan nekat mengakhiri dirinya dengan cara bunuh diri.
"Dalam kasus ini sudah kita periksa empat saksi. Dua orang saksi si TKP, satu kakak kandung (korban), dan satu orang sepupunya," kata Kapolsek Senen Kompol Ewo Samono saat dikonfirmasi, Jumat.
Ewo menyebut, berdasarkan keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian, tidak melihat ada orang lain yang mencelakakan atau mendorong korban hingga terjatuh dan meninggal dunia akibat luka di kepala.
Ia menambahkan, menurut keterangan dari pihak keluarga Adi, sejak tahun 2016 korban menderita gangguan jiwa. Bahkan korban sempat menjalani perawatan di rumah sakit jiwa. Korban pun seharusnya menjalani kontrol di rumah sakit setiap bulan.
"Tapi, sejak beberapa bulan terakhir ini (korban) tidak pernah kontrol dan tidak mengonsumsi obat penenang. Dugaan bahwa korban bundir (bunuh diri)," ungkap Ewo.
Seperti diberitakan sebelumnya, jasad seorang pria bernama Adi Juniarso ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di underpass Senen, Jakarta Pusat, Jumat (6/12). Polisi menduga, Adi nekat mengakihiri hidupnya dengan bunuh diri.
"Dugaan dia lompat dari atas. Indikasinya bunuh diri," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Tahan Marpaung saat dikonfirmasi, Jumat.
Tahan menuturkan, berdasarkan keterangan saksi di sekitar lokasi kejadian, korban tampak mondar-mandir seperti orang kebingungan sebelum akhirnya melompat. Korban pun meninggal dunia akibat mengalami luka cukup parah di bagian kepala.
Berdasarkan penyelidikan sementara, sambung Tahan, korban diketahui merupakan warga asal Banyumas, Jawa Tengah. Diduga ia sedang stres sehingga nekat mengakhiri hidupnya.