REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara terkait pemecatan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara buntut dari kasus penyelundupan barang mewah. Jokowi mengancam agar tak ada lagi jajaran BUMN yang bermain-main.
"Jangan ada yang mengulang-ngulang seperti itu lagi... Untuk pesan semuanya, jangan main-main," ujar Jokowi usai meresmikan tol JORR II Kunciran-Serpong, Jumat (6/12).
Keputusan Menteri BUMN Erick Thohir memecat Dirut Utama Garuda Indonesia pun dinilai merupakan keputusan yang tegas.
"Sudah diputuskan oleh menteri BUMN. Dah itu tegas sekali. Saya kira pesannya tegas sekali, saya gak akan mengulang," ucap Jokowi.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir memecat Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara. Dia diberhentikan menyusul kasus penyelundupan motor Harley Davidson bekas dan dua sepeda Brompton dalam pesawat baru Airbus A330-900.
Nilai potensi kerugian negara berkisar Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar.
Menurut Erick, penyelundupan ini merupakan proses menyeluruh di dalam maskapai pelat merah tersebut, bukan hanya individu. Dalam manifesto terdapat sebanyak 22 penumpang yang di antaranya direksi Garuda Indonesia.
Kementerian BUMN masih akan menunggu hasil penyelidikan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai terkait dengan oknum lainnya yang tersangkut kasus ini. Menurut dia, kasus ini tidak hanya masuk ke ranah perdata, tapi juga pidana mengingat adanya kerugian.
Selain itu, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga tengah mempertimbangkan pemberian sanksi terhadap tiga direktur Garuda Indonesia lainnya. Mereka yakni Direktur Teknik & Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Kargo & Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal.
Ketiganya bersama Direktur Utama I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara diketahui tidak mengantongi surat izin dari Menteri BUMN untuk keluar negeri menjemput pesawat baru Garuda di Prancis.