Kamis 05 Dec 2019 23:59 WIB

Keluarga Korban Tersetrum Minta Tanggung Jawab Rusun

Kelurga korban tersetrum menyebut anak itu meninggal di kubangan proyek Rusun

Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.metro.co.uk
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Keluarga korban dari seorang anak yang tewas tersetrum listrik meminta pengelola Rumah Rusun (Rusun) Penjaringan bertanggung jawab.

"Kita minta bertanggung jawab pihak rumah susun dan perusahaan, jangan sampai terulang lagi," kata paman korban, Madrofik di rumah duka, Jalan Tanjung Wangi RT 12/RW 12, Kamis (5/12) malam.

Sepengetahuan dia, bangunan yang sudah dibongkar, tidak diketahui apakah ada aliran listrik atau tidak. Apalagi kondisinya sudah kosong seperti di lokasi kejadian. "Biasanya kalau dibongkar ditutup pakai seng, kok ini bisa terbuka begitu, kan ada keteledoran," kata Madrofik.

Seorang anak laki-laki berinisial GR berumur umur 7 tahun tewas tersetrum listrik di lokasi pembongkaran Rusun Penjaringan RW 06, Jakarta Utara.

Korban diduga tersetrum aliran listrik saat bermain bersama teman-temannya dan jatuh di kubangan air yang terdapat kabel listrik berserakan. Warga rusun sempat menolong bocah tersebut hingga dievakuasi ke rumah sakit terdekat, namun nyawa korban tak tertolong.

"Saya lagi di dalam kantor, melihat seorang anak sudah tertelungkup kena aliran setrum di kubangan air," kata Pengelola Rusun Penjaringan, Ahmad Hidayat. Ahmad bersama warga bergegas menolong korban memakai bambu untuk mengeluarkan dari genangan air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement