REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Purbalingga, Selasa (3/12) sore, menyebabkan bencana di beberapa desa. Di Desa Jingkang Kecamatan Karangjambu, dua rumah warga rusak berat akibat tertimpa talud penahan tebing yang ambrol.
Selain itu, hujan dengan intensitas tinggi juga telah memicu pergerakan tanah di Desa Makam Kecamatan Rembang. Pergerakan tanah tersebut, juga menyebabkan bangunan talud longsor dan mengancam dua rumah yang ada di bawahnya.
Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga Muksoni, menyebutkan dua rumah warga yang rusak berat di Desa Jingkang Kecamatan Karangjambu, merupakan rumah yang ditinggali keluarga Susanto dan Suheli. ''Longsor terjadi sekitar pukul 16.00 sore, saat hujan deras mengguyur wilayah itu,'' jelasnya.
Talud penahan tebing yang ambruk, menurut Muchsoni, memiliki panjang sekitar 10 meter. ''Sejauh ini hanya dua rumah warga yang mengalami kerusakan. Namun kerusakannya cukup berat, sehingga penghuninya untuk sementara tinggal di rumah saudaranya,'' jelasnya.
Untuk membantu warga yang tertimpa musibah, dia menyebutkan, pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik ke lokasi bencana. ''Lebih dari itu, sejumlah elemen SAR, TNI, dan Polri, Koramil dan BPBD, juga sudah diterjunkan ke lokasi untuk bersama-sama membantu menyingkirkan material longsoran,'' katanya.
Terkait dengan makin meningkatnya curah hujan, Muchsoni meminta agar warga yang tinggal di wilayah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan. Hal ini mengingat kondisi kemarau yang cukup panjang, telah menyebabkan kondisi tanah menjadi labil saat tersiram air hujan dengan intensitas tinggi.
''Kami terus-menerus melakukan kegiatan mitigasi bencana di wilayah-wilayah rawan bencana, agar masyarakat bisa melakukan antisipasi dini bila terjadi bencana,'' katanya.