REPUBLIKA.CO.ID, oleh Umi Soliha
Ada pemandangan baru di samping kiri flyover Tomang di Jakarta Barat, arah Harmoni. Lahan yang sebelumnya kosong tidak dimanfaatkan, kini telah diubah menjadi taman bernuansa outbond yang hijau nan rindang
Keberadaan pepohonan besar dan rimbun di sana membuat taman itu terasa teduh. Tak ayal warga sekitar ramai mendatangi taman tersebut, meski belum rampung sepenuhnya.
Orang dewasa dan anak-anak masih belum diperkenankan bermain di taman karena taman itu masih belum rampung sepenuhnya. Namun, meski belum boleh masuk terlihat anak-anak kecil memasuki celah-celah pagar kayu pembatas untuk bermain di dalamnya.
"Warga terlihat sangat antusias ingin bermain dan foto di sini. Kalau misalnya ini enggak di tutup banyak orang yang mau masuk tapi karena belum selesai dan belum diresmikan jadi kita tutup dulu," ujarnya Kasudin Kehutanan Jakarta Barat, Firdaus Rasid ditemui di Taman Interaktif, Rabu (4/12).
Di lokasi pun masih terlihat petugas penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) Sudin Kehutanan Jakarta Barat masih menyelesaian taman itu. Ada hal yang berbeda dari taman ini dibanding dengan taman-taman di Jakarta lainnya.
Taman ini dilengkapi dengan berbagai permainan tradisional Betawi tempo dulu yang sudah hampir jarang di temui lagi di Jakarta. Permainan tersebut seperti, taplak, gobak sodor, congklak, trompah, engrang, das-dasan, pletokan bambu, catur dan mobil-mobilan klaher.
Menariknya, semua permainan tersebut terbuat dari pohon dan kayu sisa penopingan. Selain itu, pelengkap permainan-permainan itu pun menggunakan bahan-bahan dari alam seperti batu, pasir dan sebagainya.
Firdaus mengaku, arena secara keseluruhan taman ini memanfaatkan kayu-kayu bekas, pihaknya tidak menggunakan APBD. "Semuanya menggunakan kayu bekas penopingan di antaranya dari kayu mahoni, angsana dan batang kelapa,"kata Firdaus.
Di taman ini pun terdapat wahana seperti tiga rumah pohon yang dihubungkan dengan jembatan kayu dan jaring yang bisa dinaiki maksimal tiga orang. Pengunjung seolah-seolah bisa menjelajah rumah-rumah pohon tersebut menggunakan jembatan gantung itu.
Ada juga ayunan biasa, ayunan jaring, kolam ikan. Taman yang diberi nama taman interaktif ini dilengkapi oleh 11 sumur resapan.
Tidak hanya berfungsi sebagai alternatif tempat hiburan bagi warga, taman ini pun diperuntukkan menyerap air dikala musim hujan datang. Di tengah-tengah taman pun terdapat sarang burung yang terbuat dari ranting-ranting pohon membuat pengunjung serasa berada di alam bebas.
Seluruh permainan dan wahana yang ada sangat cocok dijadikan untuk tempat-tempat berfoto. Firdaus berharap adanya taman ini bisa membuat warga semakin kreatif, menjaga kekompakan dan solidaritas.
Tidak hanya itu, dengan bertambahnya taman-taman di Jakarta, anak-anak diharapkan bisa lebih aktif bermain di luar ruangan dan tidak lagi kecanduan gawai.
Taman ini mulai dibangun sejak akhir Oktober lalu. Firdaus mengatakan, akan merampungkan taman ini dalam waktu dekat.
"Kita targetkan bisa rampung minggu depan. Nanti kita usahakan Pak Anies ikut meresmikan taman ini juga," ungkapnya.
Firdaus menyampaikan taman mempunyai konsep outbond ini adalah taman kedua yang ia bangun di Jakarta Barat. Sebelumnya, ia juga telah membangun taman serupa yakni Taman Kembang Kerep yang terletak di kawasan Kembangan.
"Tapi bedanya dengan Taman Kembang Kerep di sana tidak ada permainan tradisional Betawi. Tapi dalam waktu dekat kita usahakan bangun permainan yang sama di sana,"tuturnya.
Masyarakat sekitar pun menyambut positif keberadaan taman interaktif ini. Desi (40) warga sekitar yang tengah melihat-melihat taman ini mengaku senang karena anak-anak sekitar mempunyai tempat bermain yang layak.
"Tentunya senang, apalagi ada permainan tradisional Betawinya. Jadi, anak-anak sekarang yang mungkin masih belum tau permainan Betawi itu apa saja jadi tau," ujarnya.
Senada dengan Desi, Iman (35) yang juga merupakan warga sekitar pun mengaku bersyukur dengan dibangunnya taman interaktif tersebut. Ia berharap, warga dan anak - anak bisa saling mengenal dan akrab setelah berinteraksi di taman ini.
"Kalau selama ini, mungkin mainnya di lingkup rumah-rumahnya masing-masing. Semoga sekarang lingkup interaksinya bisa semakin luas, dan tambah saling mengenal banyak orang lagi," ungkapnya.