Rabu 04 Dec 2019 09:39 WIB

Sekjen Golkar Bantah Bamsoet Diancam Diturunkan dari MPR

Lodewijk menegaskan tidak ada ancaman pencopotan untuk membuat Bamsoet mundur.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Calon Ketua Umum Golkar, Bambang Soesatyo mendatangi Kantor Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (3/12). Bamsoet menyatakan mundur dari caketum Golkar.
Foto: Republika/Intan Pratiwi
Calon Ketua Umum Golkar, Bambang Soesatyo mendatangi Kantor Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (3/12). Bamsoet menyatakan mundur dari caketum Golkar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F. Paulus menjamin tidak ada wacana pencopotan Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketua MPR RI. Ia menjamin, ancaman itu tak digunakan saat melobi Bamsoet agar mau rekonsiliasi.

"Saya pikir wacana mencopot pak Bambang ndak ada. Tidak ada sesuatu hal yang membuat pak Bambang layak dicopot. Jadi katakanlah indikator-indikator untuk itu (pencopotan) sebenernya tidak ada," kata Lodewijk saat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar.

Baca Juga

Meski isu itu berhembus dan menjadi spekulasi, Lodewijk menjamin, tidak ada ancaman pencopotan tersebut. Sejak Bamsoet memutuskan untuk mencalonkan diri, Lodewijk menyatakan kabar tersebut tak pernah muncul.

"Tidak ada ancaman. Masa orang mencalonkan ketum terus otomatis berbeda pandangan terus harus dicopot dari jabatan?" ujarnya.

Menurut Lodewijk, pada dasarnya, Bamsoet menerima aspirasi dan desakan dari sejumlah pendukung. Bamsoet menangkap desakan itu sebagai amanah.

Namun, jelas Lodewijk, Bamsoet kemudian menyadari, bila ia tetap maju maka ini bukanlah hal yang bagus untuk partai. Sehingga, Bamsoet memutuskan mundur.

Bakal calon ketua umum (caketum) Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan mundur dari pencalonanya menjadi Ketua Umum Partai Golkar."Dengan ini saya mengundurkan diri dari pencalonan ketum Golkar," ujar Bambang di Kemenko Maritim, Selasa (3/12).

Bamsoet beralasan mundurnya dia dari pencalonan setelah mendapat pertimbangan dari para senior. Apalagi, kata Bambang, situasi ekonomi politik saat ini membutuhkan stabilitas. "Ini cara kami menyelesaikan masalah. Ketika senior kasih pendapat. Kami yang muda, patuh. Kami mematuhi Pak Ical, Pak Agung, Pak Akbar dan Pak Luhut," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement