REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Golkar Theo L Sambuaga menyebut bahwa peluang aklamasi calon ketua umum pejawat Airlangga Hartanto semakin terbuka lebar. Ini menyusul mundurnya pesaing ketat Arilangga, Bambang Soesatyo alias Bamsoet dalam perburuan kursi pimpinan tertinggi Golkar.
"Ya saya kalau secara pribadi dari semula meyakini bahwa Aiirlangga yang akan menang. Apalagi dengan mas Bambang mundur, ini mudah," kata Theo L Sambuaga usai diskusi Golkar memperkuat partisipasi politik masyaralat Indonesia di Jakarta, Selasa (3/12).
Dia memprediksi tidak akan ada bakal calon ketua umum (caketum) yang dapat memperoleh dukungan 30 persen voter selain Bamsoet dan Airlangga. Ketentuan itu memang diatur dalam AD/ART partai dan menjadi mekanisme penjaringan calon ketua umum partai berlogo pohon beringin tersebut.
Selain Bamsoet dan Airlangga, nama caketum yang sudah mendaftarkan diri ke DP Golkar antara lain Ridwan Hisjam, Ali Yahya, Achamad Annama, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarso, Derek Lopatty dan Aris Mandji. Kendati, Theo mengatakan, kudungan para calon lainnua tidak sebesar Bamsoet dan Airlangga.
"Kemungkinan besar kalau menurut saya, saingan yang lain-lain tidak ada yang mendapat 30 persen. Itu akan menjadi musyawara mufakat dapat 30 persen ke atas dan itu akan mejadi aklamasi," katanya.
Meski demikian, dia menolak anggapan bahwa persaingan Bamsoet dan Airlangga berkenaan dengan kursi tertinggi partai hanya sandiwara. Dia mengatakan, sikap keduanya dalam perburuan pucuk beringin merupakan bagian dari diri mereka masing-masing.
"Dan akhirnya sampai saat ini saya kira mas Bambang tiba kepada pemikiran menghadapai kenyataan seperti ini, lebih mementingkan persatuan-persatuan dan kiprah Golkar yang lebih baik," katanya.
Seperti diketahui, Golkar tengah mengadakan Munas mulai 3 hingga 6 Desember di Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan. Salah satu agenda yang akan dijalanlan adalah pemilihan pimpinan tertinggi partai.
Dalam perjalanannya, bakal calon ketua umum (caketum) Partai Golkar, Bambang Soesatyo menyatakan mundur dari pencalonanya menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Keputusan ini dia umumkan usai bertemu Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantor Kemenko Maritim.
Bamsoet beralasan mundurnya dia dari pencalonan setelah mendapat pertimbangan dari para senior. Apalagi, Ketua MPR itu menilai bahwa situasi ekonomi politik saat ini membutuhkan stabilitas.