Senin 02 Dec 2019 23:00 WIB

LRT Fase 2 Ditarget Rampung 2022

LRT Jakarta mulai beroperasi komersial sejak Ahad (1/12).

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dwi Murdaningsih
Kereta Light Rail Transit (LRT) menunggu penumpang di Stasiun Velodrom Rawamangun, Jakarta, Ahad (1/12).
Foto: Republika/Prayogi
Kereta Light Rail Transit (LRT) menunggu penumpang di Stasiun Velodrom Rawamangun, Jakarta, Ahad (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Utama PT LRT Jakarta, Wijanarko mengatakan setelah LRT Jakarta fase I mulai beroperasi secara komersial, pihaknya telah menyiapkan pembangunan LRT Jakarta fase 2. Ia menjelaskan untuk LRT fase ke II dibagi menjadi 2A dan fase 2B.

Untuk LRT Jakarta fase 2A dari arah utara dari Stasiun Pegangsaan akan menghubungkan Stadion BMW atau Jakarta Internasional Stadium, yang saat ini sedang dibangun. Dan fase 2B dari arah selatan dari Velodrome akan menghubungkan Stasiun Manggarai.

Baca Juga

"Sehingga kalau terbangun semua, total jalurnya sepanjang 19 kilometer," ungkapnya.

Wijanarko menyebut pilihan LRT Jakarta tahap 2 akhirnya tersambung ke Stasiun Manggarai untuk menyambungkan rencana pemerintah menjadikan Stasiun Manggarai sebagai Stasiun Sentral. Sehingga semua pengguna angkutan berbasis rel akan terhubung di Stasiun Sentral Manggarai ini.

Ia menargetkan LRT Jakarta fase 2 rampung secara keseluruhan pada 2022 dan bisa beroperasi. Untuk saat ini, tahapan LRT Jakarta fase 2 diakui dia, baru tahapan membuat detail tekniknya. "Mudah-mudahan di 2020 nanti sudah bisa dimulai untuk groundbreakingnya," ujar Wijanarko.

Setelah dua hari pengoperasian komersial LRT Jakarta tahap I diakui Corporate Communication Manager PT LRT Jakarta, Melisa Suciati masih berjalan normal dan lancar. Meskipun ia melihat masih ada beberapa penumpang yang masih belum memahami proses pembelian ticket di stasiun LRT Jakarta.

"Masih banyak penumpang yang masih proses adaptasi  dari yang belum berbayar sampai berbayar," katanya, Senin (2/12).

Dia menambahkan, pihaknya mengerahkan petugas di setiap sudut stasiun untuk membantu penumpang yang membutuhkan informasi pelayanan.

"Sampai saat ini kereta LRT Jakarta berjalan normal dan tidak alami gangguan," terangnya. Untuk jumlah penumpang, Melisa belum bisa merincinya karena baru akan dirilis sepekan setelah penerapan tarif ini. "Data akan dirilis seminggu setelah operasional. Setelah seminggu berjalan nanti kami akan melakukan evaluasi, " ucapnya.

LRT Jakarta menerapkan beberapa syarat dan ketentuan penggunaan kartu tiket perjalanan atau yang biasa disebut sebagai Single Journey Trip (SJT). Selain tarif perjalanan sebesar Rp5.000 terdapat biaya deposit kartu sebesar Rp15.000 yang akan dikembalikan setelah pelanggan keluar dari area peron kereta.

Pengembalian deposit dapat  dilakukan via loket atau Passenger Agent Office (PAO) maupun Ticket Vending Machine (TVM) selama masih dalam jangka waktu pengembalian. "Masa waktu pengembalian deposit, tujuh hari sejak pelanggan tap out di stasiun, " katanya.

Bagi penumpang yang sudah memiliki Kartu Uang Elektronik (KUE) Bank DKI, Mandiri, BNI, BRI dan BCA,  bisa langsung menuju ke gerbang tiket untuk masuk ke area peron kereta. Saldo pelanggan pengguna Kartu Uang Elektronik akan terpotong sebesar Rp 5.000 ketika keluar dari area peron kereta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement