Senin 02 Dec 2019 08:34 WIB

KAI Awasi Jalur Rawan Bencana di Purwokerto

Ada beberapa titik jalur kereta yang rawan banjir dan longsor.

Kereta Api ilustrasi.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Kereta Api ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto mengoptimalkan pengawasan terhadap sejumlah jalur rel rawan bencana pada musim hujan.

Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto mengungkap, PT KAI Daop 5 Purwokerto menyiapkan petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, penjaga jalan lintas (PJL) ekstra, dan petugas posko daerah rawan ekstra.

Menurut dia, petugas tersebut disiagakan untuk mengamankan perjalanan kereta api di sepanjang lintas KA dan memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA.

Supriyanto mengakui kondisi sebagian wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto yang merupakan daerah berbukit dan banyak terdapat sungai di sepanjang jalur rel kereta api itu mengakibatkan rawan terjadi banjir dan longsor.

"Berdasarkan identifikasi dan pemetaan yang kami lakukan, titik rawan banjir tersebut berada di petak jalur Stasiun Linggapura-Stasiun Bumiayu, Stasiun Bumiayu-Stasiun Kretek, serta sungai-sungai di sepanjang jalur rel kereta api," jelasnya.

Sementara titik rawan longsor, kata dia, berada di petak jalur Stasiun Kawunganten-Stasiun Jeruklegi, Stasiun Jeruklegi-Stasiun Lebeng, Stasiun Tambak-Stasiun Ijo, Stasiun Prupuk-Stasiun Songgom, Stasiun Slawi-Stasiun Prupuk, Stasiun Prupuk-Stasiun Linggapura, dan Stasiun Linggapura-Stasiun Bumiayu.

Menurut dia, di wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto juga terdapat jalur rawan amblesan karena kondisi tanahnya labil, yakni di petak jalur Stasiun Banjar-Stasiun Langen, Jawa Barat.

"Selain menyiapkan petugas ekstra, kami juga telah menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) beserta tim `flying gank` (unit reaksi cepat) di sejumlah lokasi yang telah ditentukan dan mudah terjangkau. PT KAI (Persero) tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan perjalanan KA maupun penumpang dan barang yang diangkutnya," kata Supriyanto.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement