Sabtu 30 Nov 2019 21:51 WIB

Ini Keuntungan Indonesia Jadi External Auditor IMO

Akuntabilitas Indonesia akan semakin dipercaya di kancah internasional.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Esthi Maharani
Indonesia bersama dengan Italia dan Inggris menjadi kandidat external auditor International Maritime Organization (IMO).
Foto: Foto : Humas Ditjen Hubla
Indonesia bersama dengan Italia dan Inggris menjadi kandidat external auditor International Maritime Organization (IMO).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C Periode 2020 - 2021 dalam sidang IMO Assembly, Sabtu (29/11) di London, Inggris. Tak hanya itu, BPK Indonesia juga terpilih sebagai External Auditor IMO mengalah Inggris dan Itali.

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Agung Firman Sampurna menjelaskan keuntungan yang akan di peroleh Indonesia. Agung mengatakan akuntabilitas Indonesia akan semakin dipercaya di kancah internasional.

"Lembaga-lembaga di Indonesia itu memiliki akuntabilitas yang baik. Kepercayaan terhadap lembaga-lembaga dunia terhadap Badan Pemeriksa Keuangan adalah kepercayaan terhadap national acuntability system di Indonesia," kata Agung dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPK RI, Jakarta, Sabtu (30/11).

Agung menjelaskan keterlibatan BPK sebagai External Auditor IMO dapat meningkatkan peran Indonesia dalam berkontribusi di kancah internasional. Sebab, IMO telah miliki sejarah panjang dalam bidang kemaritiman dunia.

"Kita ingin memiliki peran yang lebih besar di dalam kegiatan International Maritime Organization," tegasnya.

Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan IMO dapat memberikan rekomendasi standar dan perbaikan dalam bidang maritim. Sehingga, sesuatu yang selama ini belum dimiliki Indonesia dapat ketahui.

"Saya tidak mengatakan kita tu ketinggalan kita kejar karena syarat-syarat baru itu menjadi satu hal yang harus menjadi suatu keharusan," kata Budi.

Dengan adanya BPK di dalam IMO, Budi menuturkan, Indonesia dapat mengetahui lebih banyak dunia kemaritiman negara maju. Meskipun tak enggan merinci ketertinggalan Indonesia, Budi mengatakan, kekurangan maupun ketertinggalan Indonesia di bidang maritim dapat ditekan.

"Jadi ada satu kolaborasi yang secara tidak langsung, BPK akan melakukan mapping seperti apa anggota-anggota itu dan kita bisa lakukan improvement untuk menentukan dunia maritim depan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement