Sabtu 30 Nov 2019 13:27 WIB

BWSS Diminta Bantu Normalisasi Sungai Solok Selatan

BWSS V Padang diminta membantu proses normalisasi Sungai Batang Suliti

Rep: Febrian Fachri/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah warga korban banjir bandang membawa bantuan di desa Sapan, Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, Kamis (28/11). Sebagian warga yang terimbas banjir bandang belum bisa mendapatkan bantuan makanan dan pakaian dikarenakan akses ke daerah tertutup material longsor.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Sejumlah warga korban banjir bandang membawa bantuan di desa Sapan, Kecamatan Koto Parik Gadang di Ateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat, Kamis (28/11). Sebagian warga yang terimbas banjir bandang belum bisa mendapatkan bantuan makanan dan pakaian dikarenakan akses ke daerah tertutup material longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria meminta Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V Padang membantu proses normalisasi Sungai Batang Suliti. Sungai ini berada di daerah Kampung Tarandam, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan.

Menurut Muzni, Sungai Batang Suliti harus segera dinormalisasi karena kerap menyebabkan banjir. "Dulu ada rencana pemindahan jalur sungai. Pemkab sudah bebaskan tanahnya sesuai permintaan Balai Sungai. Namun entah kenapa tidak jadi dilakukan. Kemudian solusi kedua dibuatkan dam dari beton tapi itupun juga belum dilaksanakan," kata Muzni, Sabtu (30/11).

Baca Juga

Muzni menambahkan banjir selalu terjadi jika hujan deras tiba dan diperkirakan sudah terjadi sejak 50 tahun silam. Kata Muzni, sudah banyak yang bertanya-tanya apakah tidak ada pihak terkait yang memperhatikan mereka yang tinggal sekitar aliran Sungai Batang Suliti.

Bupati meminta Balai Sungai membawa pihak-pihak terkait dari Jakarta untuk datang melihat langsung kondisi sungai. Sungai ini berada di sebelah pemukiman warga Kampung Tarandam. Dengan demikian diharapkan semuanya memahami urgensi normalisasi sungai-sungai yang rawan di Solok Selatan.

"Mohon disampaikan agak tajam oleh Balai Sungai ke pusat dan sekali-kali ajak juga pihak di Jakarta itu untuk datang ke sini," ucap Muzni.

Senada dengan Muzni, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit juga meminta Balai Sungai untuk meninjau ulang kebijakan mereka terhadap Batang Suliti yang berada di dekat perkampungan Kampung Tarandam. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terus terulang.

Pemprov Sumbar bersama Pemerintah Kabupaten Solok Selatan berkomitmen akan melakukan razia terhadap keberadaan tambang ilegal. Pemerintah mensinyalir bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di empat kecamatan di Solsel sedikit banyak disebabkan tambang ilegal yang merusak lingkungan. "Kita akan tindak dan razia tambang ilegal yang merusak lingkungan," kata Nasrul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement