Sabtu 30 Nov 2019 12:21 WIB

Kader PKK Disiapkan Adaptif Dengan Revolusi Industri 4

Kader PKK harus punya kebersamaan yang kuat di tingkat keluarga.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Friska Yolanda
Warga berwisata memadati Alun-alun kota Bandung, Kota Bandung, Sabtu (20/4). Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kota Bandung didorong untuk siap dan adaptif menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.
Foto: Abdan Syakura
Warga berwisata memadati Alun-alun kota Bandung, Kota Bandung, Sabtu (20/4). Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kota Bandung didorong untuk siap dan adaptif menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kota Bandung didorong untuk siap dan adaptif menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Salah satu yang perlu dimiliki oleh mereka adalah kebersamaan yang kuat di tingkat keluarga.

Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Bandung, Siti Muntamah Oded mengungkapkan dalam sebuah keluarga harus mampu membuat inovasi agar menghadirkan keluarga yang sejahtera dan kuat. Termasuk mewujudkan keluarga yang beriman, bertakwa, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, serta sejahtera lahir dan batin.

"Dalam rapat konsolidasi ini selain menyelaraskan program, juga mengonsolidasikan organisasi. Agar keluarga yang kuat hari ini dapat membuat inovasi-inovasi yang lebih lagi untuk menghadirkan keluarga yang sejahtera," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (29/11).

Ia mengatakan, PKK Kota Bandung memilik 4 kelompok kerja (Pokja). Setiap Pokja memiliki tugas yang berbeda dengan target sesuai dengan visi dan misi Pemerintah Kota Bandung.

 

"Pokja 1 kita penetrasikan tentang ketahanan keluarga, pola asuh anak dan remaja, serta pembinaan lansia, sedangkan pokja 2 lebih kepada peningkatan kapasitas kader, dalam hal ini Kota Bandung menginginkan literasi sebagai budaya," katanya.

Oleh karena itu, menurutnya PKK mendukung perpustakaan di tiap kelurahan dan teknis perkoperasian dan usaha peningkatan pendapatan keluarga. Sedangkan pokja 3 mengutamakan program stunting yaitu halaman asri teratur indah dan nyaman, penyediaan pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman dan gerakan memasyarakatkan makan Ikan.

Ia mengatakan dengan pokja tersebut pihaknya menginginkan adanya pengurangan sampah rumah tangga di Kota Bandung. Kemudian program rumah pangan lestari atau urban farming. Serta pokja 4 terkait isu stunting dan Open Defecation Free (ODF) agar Kota Bandung menjadi sehat dengan akses sanitasi yang direncanakan dengan baik.

Siti yang akrab disapa Umi mengatakan, rapat konsolidasi TP PKK Kota Bandung tahun 2019, selain melakukan evaluasi juga bisa menyinergikan berbagai program kegiatan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan mitra lainnya.

"Rakon ini jangan hanya sekedar kegiatan rutin saja. Karena PKK merupakan satu organisasi yang legal sebagai mitra terbaik Pemerintah dari skala Pusat, Provinsi, Kota/Kabupaten, Kecamatan, Kelurahan, sampai tingkat RT," katanya. 

Menurutnya, rapat konsolidasi ini untuk menyamakan gerakan yang dilakukan dari bawah oleh masyarakat dan untuk masyarakat, terlebih PKK ingin mewujudkan keluarga yang beriman, bertakwa, berakhlak dan berbudi pekerti luhur, serta sejahtera lahir dan batin.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement