Jumat 29 Nov 2019 23:59 WIB

Kemenpora Kolaborasi Program Kepemudaan dengan Kemenko PMK

Ada tujuh daerah yang akan diberikan bantuan pelatihan kewirausahaan.

Rapat koordinasi Kemenko PMK dan sejumlah kementerian mengenai kepemudaan di Jakarta, Jumat (29/11).
Foto: Dok. Kemenpora
Rapat koordinasi Kemenko PMK dan sejumlah kementerian mengenai kepemudaan di Jakarta, Jumat (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melakukan sinergi dengan Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dalam mengolaborasikan berbagai program wirausaha muda pemula. Dipimpin Asdep kepemudaan Kemenko PMK Alfredo Seni Fenat memimpin rapat koordinasi pengembangan kewirausahaan pemuda dengan beberapa kementerian terkait serta sejumlah lembaga digelar di Jakarta, Jumat (29/11).

 

Menurut asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora Imam Gunawan rapat koordinasit turut dihadiri oleh perwakilan dari Kemenko PMK, Kemenpora, Kemendagri, Kementerian Koperasi dan UKM, Kemenaker, Bappenas, BPPT.  Ini ditambah dengan hadirnya dua pimpinan daerah yaitu walikota dan bupati dari Kota Mubaku dan Kabupaten Bolaang Mongondow serta Kabupaten Gorontalo Sulawesi utara.

 

"Agendanya adalah bagaimana menjajaki menumbuhkan gerakan kewirausahaan yang bisa dimulai dari daerah. Daerah kita dorong sekuat tenaga untuk membuat prakarsa-prakarsa agenda pengembangan kewirausahaan pemuda. Pada pelaksanaannya nanti, pendekatan dari kewirausahaan akan dikaitkan dengan agenda Sistem Inovasi Daerah atau SIDA yang sudah ada semenjak tahun 2012 lalu," kata Imam, Jumat (29/11).

 

Hingga saat ini, kata dia, ada tujuh daerah yang akan diberikan bantuan pelatihan kewirausahaan. Ini meliputi Kabupaten Tegal, Kabupaten Humbang hasundutan, Kabupaten Wajo, Kota Semarang, Kabupaten Pandeglang, Lombok tengah serta Tanjung Selor Kalimantan timur.

 

Dengan diberikannya materi pelatihan dan bantuan permodalan, Imam berharap akan semakin banyak pilot project-pilot project yang dijadikan contoh. Ini agar daerah yang ingin berinisiatif membuat program itu gampang mendapatkan contohnya dari role model yang sudah ada.

 

"Kita akan memperbanyak pilot project-pilot project dan hanya terbatas pada daerah-daerah yang sudah siap dengan rencana aksi di daerah masing-masing. Dari Kemenpora akan memberikan bantuan materi berupa penumbuhan minat berwirausaha, kemudian juga ada pemberian akses permodalan serta apresiasi bagi wirausaha yang berprestasi di tingkat daerah," ujar Imam.

 

Untuk mewujudkan berbagai provinsi maupun kabupaten/kota memiliki wirausahawan-wirausahawan muda pemula yang tangguh, Kemenpora, kata Imam, akan mulai berkeliling daerah pada awal tahun 2020. Dari Kemenpora, total ada tujuh desa yang akan diberi bantuan materi dan permodalan dan itu merupakan target dan kesepakatan dari beberapa kementerian.

 

Namun, menurut dia tak tertutupakan bertambah kuotanya. Itu karena beberapa kabupaten/kota seperti Mobagu, Bolang Mongondow, Gorontalo utara serta beberapa daerah lainnya sangat berminat mengembangkan wirausaha pemuda dengan mengajak instansi pusat untuk menguatkan programnya didaerah.

 

"Akses permodalan Rp 15 juta dan Rp 25 juta tergantung dari kesiapan bisnis dari para wirausaha muda. Kalau masih pemula dan prospektif dapat Rp 15 juta, sementara kalau yang lebih maju dan prospektif Kemenpora akan memberikan bantuan permodalan senilai Rp 25 juta," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement