Jumat 29 Nov 2019 22:30 WIB

Warga Sipil Bisa Mendaftar Jadi Agen Perdamaian PBB

Masyarakat sipil Indonesia dapat mendaftar melalui beberapa tahap seleksi.

Logo PBB (ilustrasi)
Foto: VOA
Logo PBB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat sipil Indonesia dapat mendaftar menjadi agen perdamaian, melalui beberapa tahap seleksi Misi Penjagaan Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Peacekeeping Mission). Itu  sebagaimana dipaparkan oleh perwakilan Department of Operational Support dari Markas PBB New York, Leonard Otti.

Otti menjelaskan, dalam acara ‘International Seminar on Civilian Capacities: Establishing National Rosters for UN Peacekeeping Operations’, di Jakarta, Jumat (29/11), komponen sipil dalam operasi dan pembangunan perdamaian merupakan bagian penting.

Oleh karena itu, dia mendorong masyarakat sipil untuk turut berpartisipasi dengan mendaftar melalui daftar kandidat atau sistem roster PBB yang dapat diakses di laman digital resmi PBB, careers.un.org, dan mengajukan aplikasi.

“Sistem roster bukan diperuntukkan bagi posisi spesifik, namun kami membangun daftar kandidat agar selalu ada personel yang siap untuk diturunkan ke lapangan,” katanya.

Meski demikian, kandidat yang dipilih dari sistem tersebut akan disesuaikan dengan pengalaman dan keahlian masing-masing. Selama persyaratan yang diminta dapat dipenuhi.

Usai pengajuan, lamaran tersebut akan melalui proses penyaringan. Apabila calon kandidat lolos tahap tersebut, maka akan lanjut ke tahap penilaian substantif yang melingkupi tes tertulis dan tes teori serta teknik pengukuran psikologis (psychometrics), tergantung pada posisi yang diinginkan.

Tahap ini juga berbasis kompetensi dan perilaku atau behavioural, yang artinya juga ada penilaian terhadap pengalaman-pengalaman masa lalu sebagai pengukur untuk performa di masa depan.

“Banyak calon kandidat gugur di tahap ini, jadi pastikan anda telah betul-betul mempersiapkan diri,” kata Leonard Otti.

Dia pun mengatakan banyak kandidat dari beberapa bagian dunia tertentu gagal melewati tahap wawancara berbasis kompetensi karena tak terbiasa membicarakan tentang pencapaian diri sendiri.

“Namun dalam wawancara berbasis kompetensi, calon kandidat harus membicarakan diri sendiri dan apa yang sudah dicapai. Maka harus benar-benar mempersiapkan dah berlatih sebelum menjalani wawancara,” ujarnya.

Apabila sudah lolos tahap tersebut dan resmi masuk ke dalam sistem roster, maka para kandidat dapat mendaftar untuk posisi yang diinginkan.

Selain itu, ada pula program Young Professionals Program yang ditujukan bagi generasi muda yang ingin turut berpartisipasi menjadi agen perdamaian dunia, serta program relawan PBB (UN Volunteers Program).

Acara ‘International Seminar on Civilian Capacities: Establishing National Rosters for UN Peacekeeping Operations’ membahas penguatan kapasitas komponen sipil Indonesia untuk Misi Penjagaan Perdamaian PBB. Hal tersebut merupakan salah satu prioritas Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement