Sabtu 30 Nov 2019 03:00 WIB

Tiga Pasien DBD di RSUD Dumai Meninggal

Sepanjang 2019 RSUD Dumai sudah menangani 803 pasien DBD, tiga di antaranya meninggal

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah anak yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) mendapat perawatan intensif tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai di Kota Dumai, Riau, Rabu (27/11/2019).
Foto: Antara/Aswaddy Hamid
Sejumlah anak yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue (DBD) mendapat perawatan intensif tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dumai di Kota Dumai, Riau, Rabu (27/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai, Provinsi Riau, menyatakan sepanjang 2019 sudah menangani 803 pasien demam berdarah dengue (DBD). Tiga di antaranya meninggal dunia.

Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Dumai, Bakrie, menyebutkan pasien penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu terus bertambah. Tiga orang meninggal dunia karena saat dilarikan ke rumah sakit sudah masuk tingkat membahayakan yakni dengue shock syndrom.

Baca Juga

"Jumlah pasien demam berdarah yang ditangani tiap bulan berkisar antara 20-60 pasien dengan usia 5 sampai 15 tahun dan November ini meningkat pesat hingga mencapai 239 pasien," kata Bakrie pada Jumat (29/11).

Ia menjelaskan ada beberapa kecamatan di Dumai yang rentan DBD yaitu Kecamatan Sungai Sembilan di Kelurahan Tanjung Penyebal dan Basilam Baru. Selain itu Kecamatan Dumai Timur di Kelurahan Jaya Mukti dan Bukit Batrem serta Kelurahan Bagan Besar dan Bukit Kayu Kapur di Kecamatan Bukit Kapur.

Pasien meninggal dunia, menurutnya, karena terlambat mendapatkan penanganan medis dan saat dibawa ke rumah sakit dengan kondisi masuk ke tingkat paling membahayakan. "Bagi masyarakat jika ada anaknya terserang gejala demam berdarah kita imbau agar segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif sebelum terlambat," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai Paisal mengimbau saat memasuki musim hujan masyarakat mewaspadai deman berdarah dengue. Diharapkan masyarakat menjaga kebersihan tempat tinggal ‎sendiri maupun lingkungan sekitar supaya nyamuk penyebab DBD tidak berkembang.

Petugas terus melakukan penyisiran ke rumah yang positif demam berdarah. "Pencegahan demam berdarah paling efektif adalah dengan rajin membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Petugas juga diturunkan untuk melakukan sosialisasi langsung ke rumah untuk menekan penderita lebih banyak," kata Paisal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement