REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, hari ini (29/11) meninjau langsung proyek pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Rencananya pembangunan pelabuhan tersebut akan selesai dan dibuka tahun depan.
“Perkembangannya ini bagus dan kita harapkan tahapan pertama nanti akan kita selesaikan pada Juni 2020,” kata Jokowi, Jumat (29/11).
Untuk jangka panjang, Jokowi mengatakan pada 2027 Pelabuhan Patimban menjadi pelabuhan besar. Nantinya akan difungsikan untuk kegiatan ekspor industri otomotif dari Indonesia ke luar negeri.
“Kita ingin ini jadi sebuah hub besar untuk otomotif dan logsitik yang kita ekspor ke Australia, Selandia Baru, dan negara-negara ASEAN, semua berangkat dari Patimban ini," jelas Jokowi.
Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan proyek pembangunan Pelabuhan Patimban membutuhkan investasi sekitar Rp 40 triliun. Dari kebutuhan tersebut, lanjut Budi, sebanyak Rp 23,5 triliun didapatkan dari pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk tahap satu fase pertama sebesar Rp 14 triliun dan tahap pertama fase dua sebesar Rp 9,5 triliun.
Budi mengharapkan dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban secara keseluruhan, dapat mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan. "Ini akan memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas ekspor impor kendaraan di Tanjung Priok, Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan," ungkap Budi.
Proyek Pembangunan Pelabuhan Patimban secara keseluruhan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap satu fase pertama akan diselesaikan pada November 2020 dengan kapasitas kapasitas 218 ribu kendaraan untuk terminal kendaraan dan 250 ribu TEUs untuk terminal peti kemas.
Kemudian dilanjutkan dengan pengembangan pada tahap satu fase dua yang ditargetkan pada 2021 - 2023 dengan kapasitas optimum untuk kendaraan itu adalah 600 ribu kendaraan dan kontainer sejumlah 3,75 juta TEUs. Tahap dua dan tahap tiga akan dilakukan pada 2024-2027 yaitu dilakukan pengembangan terminal peti kemas hingga mencapai kapasitas maksimal yaitu diatas tujuh juta TEUs.
Sementara itu, Kementerian PUPR tengah membagun akses jalan dari dan menuju Pelabuhan Patimban. Akses tersebuy ditargetkan akan selesai pada April 2020 sebelum pelaksanaan soft launching Pelabuhan Patimban.