Sabtu 30 Nov 2019 00:10 WIB

Panitia: Satu Juta Orang akan Hadiri Reuni 212

Panitia memprediksi satu juta orang akan hadiri Reuni 212.

Rep: Febryan A/ Red: Reiny Dwinanda
Konfrensi pers Reuni 212 di Aula DDII, Jakarta, Jumat (29/11). Panitia memprediksi satu juta orang akan hadiri Reuni 212 pada Senin, 2 Desember.
Foto: Republika/Febryan A
Konfrensi pers Reuni 212 di Aula DDII, Jakarta, Jumat (29/11). Panitia memprediksi satu juta orang akan hadiri Reuni 212 pada Senin, 2 Desember.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia acara Reuni 212 memperkirakan akan ada satu juta orang yang menghadiri acara tersebut di Kawasan Monas, Jakarta, pada Senin (2/12). Para peserta dari luar daerah pun disebut sudah memulai perjalanan menuju Ibu Kota.

"Estimasi peserta sekitar satu juta umat kurang lebih," kata Sekretaris Steering Committee Reuni 212 ustaz Slamet Ma'arif dalam konfrensi pers di Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta, Jumat (29/11).

Baca Juga

Meski demikian, Slamet tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah peserta bisa berlipat ganda atau sedikit berkurang dari angka estimasi. Untuk jumlah massa sebanyak itu, Slamet mengaku, pihaknya sudah mengantongi izin dari Polda Metro Jaya.

"Kami sudah rapat juga dengan Mabes Polri. Insya Allah aman, bersih, dan tertib," katanya.

Ketua Panitia Reuni 212 KH Awied Masyhuri mengatakan, persiapan acara saat ini sudah mencapai 90 persen. Alat pendukung kegiatan juga sudah mulai diangkut ke kawasan Monas.

Awied menyatakan bahwa peserta dari luar daerah sudah mulai bergerak menuju Jakarta. Ia memastikan bahwa para peserta dari luar daerah akan ditampung ketika sampai di Jakarta. Beberapa masjid di Jakarta sudah siap sebagai tempat singgah dan atau istirahat bagi peserta dari daerah.

Acara Reuni 212 akan digelar pada 2 Desember 2019 di Kawasan Monas, Jakarta. Acara akan berlangsung mulai pukul 02.30 WIB hingga 08.30 WIB. Acara akan dibuka dengan shalat tahajud.

Reuni 212 menyuarakan tiga isu besar dalam acara yang dilangsungkan pada 2 Desember mendatang. Ketiga isu tersebut ialah kasus dugaan penistaan agama, pencekalan Imam Besar FPI Habib Riziq Shihab, dan kondisi umat di Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement