Kamis 28 Nov 2019 21:02 WIB

Perjuangan Melawan Rasa Malas untuk Jadi Wisudawan Terbaik

Harus piawai membagi waktu antara kuliah, kerja dan organisasi.

Tiga lulusan terbaik wisuda STMIK Nusa Mandiri yang ke-29.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Tiga lulusan terbaik wisuda STMIK Nusa Mandiri yang ke-29.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika (STMIK) Nusa Mandiri menyelenggarakan wisuda akbar. Wisuda ke-29 ini diadakan di BSI Convention Center (BSI Concen), Bekasi, Jawa Barat, Ahad (24/11).

Pada wisuda kali ini terpilih tiga wisudawan yang dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dari masing-masing Prodi. Mereka adalah Sri Hadianti dari Program Magister Pasca Sarjana (S2) dengan IPK 3,96;  lalu Siti Nurlaela dari Program Studi Sistem Informasi (Prodi SI) jenjang Starata I (SI) dengan IPK 3,99; dan Aliyah Kurniasih dari Program Studi Teknik Informatika (Prodi TI) jenjang S1.

Di sela-sela saat wisuda, para wisudawan terbaik memaparkan perjuangannya hingga bisa meraih predikat lulusan terbaik.

“Alhamdulillah, pengorbanan dan perjuangan saya selama ini terbayarkan dengan hasil yang saya terima hari ini. Walaupun,  saya tidak menyangka saya yang menjadi lulusan terbaik. Apalagi dulu saya harus berkuliah di luar kota yakni di Bandung hingga saya sering selama dua hari saat saya berkuliah saya tidak tidur,” kata Sri seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Gadis asal Tasikmalaya ini merupakan wisudawan yang sejak awal berkuliah dari jenjang Diploma III (D3) di Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) hingga melanjutkan S1 dan S2 nya di STMIK Nusa Mandiri  dengan mengikuti Program Beasiswa Prestasi. Ini  merupakan  program yang digagas oleh Yayasan Bina Sarana Informatika pada tahun 2012. Program itu adalah  UBSI mengundang siswa2 kelas XII SLTA terbaik di Indonesa untuk mendapatkan beasiswa kuliah dari jenjang S1 sampai dengan S2 secara gratis. Mereka juga  diberikan yang saku selama menempuh pendidikan,  tetapi dengan ikatan dinas. 

“Kalau motto saya mah ‘Sing penting yakin’.  Jadi saya yakin aja dengan apa yang saya kerjakan.  San saat berkuliah S2 intinya jangan jadi kutu buku. Justru harus banyak mengembangkan pengetahuan dari luar, bukan hanya dari kampus. Juga harus sering membaca paper penelitian yang terakreditasi baik,” lanjutnya.

Sama dengan Sri, Siti dan Aliyah pun meraih predikat lulusan terbaik dengan perjuangan membagi waktu antara kuliah, kerja dan kegiatan berorganisasi.  Siti,  selain di pagi hari harus bekerja dan dilanjut dengan melatih bulutangkis, ia tetap bisa memperioritaskan lulus tepat waktu hingga meraih predikat lulusan terbaik.

Selaras dengan Siti, Aliyah yang kini sedang disibukkan dengan karir di tempat kerjanya juga sedang mengembangan kelompok pengembang aplikasi dengan teman-temannya. “Ya, selain kuliah saya juga bekerja dan kini saya bersama teman-teman saya sedang mengembangkan usaha yang kami tekuni yakni membangun kelompok pengembang aplikasi,” ujarnya.

Menurut ketiga lulusan terbaik di Wisuda STMIK Nusa Mandiri ke-29 ini, keberhasilan mereka karena mereka berhasil mengalahkan rasa malas untuk memamfaatkan waktu dengan menggantinya menjadi kegiatan yang lebih positif.

Ketiga gadis ini juga mempersembahkan hasil yang mereka raih ini untuk semua yang telah mendukung mereka selama ini hingga berhasil menjadi lulusan terbaik.

“Saya berterima  kasih terutama kepada orang tua, juga untuk dosen-dosen, teman hingga jajaran dari pimpinan STMIK Nusa Mandiri yang selama ini telah mendukung saya untuk terus produktif selama saya kuliah,” papar Aliyah yang juga pernah bergabung dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika (HIMTI) di STMIK Nusa Mandiri.

Selain itu, Sri juga mengungkapkan terima kasihnya kepada orang tua yang mendukung dan mendoakannya selama ini. Tak lupa ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang dari STMIK Nusa Mandiri yang telah memberinya kesempatan kuliah dari jenjang S1 dan S2 melalui program beasiswa, sehingga ia dapat kuliah secara gratis.

“Terima kasih kepada pihak kampus yang selama ini memberikan saya sarana hingga kesempatan untuk terus belajar dan menambah pengetahuan dan pengalaman saya selama saya kuliah di STMIK Nusa Mandiri. Caranya dengan memberi  saya beasiswa penuh tanpa saya harus membayar apapun,” tutup Sri mengakhiri wawancaranya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement