REPUBLIKA.CO.ID,PADANG ARO--Sebanyak 540 jiwa dari 180 kepala keluarga (KK) masih mengungsi di Jorong (setara desa) Sapan Salak, dan Jorong Manggis di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan akibat bencana banjir melanda daerah tersebut sejak pekan lalu.
Kapusdatinmas BNPB Agus Wibowo mengatakan Jorong Sapan Salak dan Jorong Manggis masih terisolir. Di dua jorong tersebut terdapat rumah rusak berat sebanyak 27 unit, rusak sedang 8 unit dan rusak ringan 5 unit.
"BNPB telah melaksanakan peninjauan lokasi bencana banjir di KPGD. Kami juga melakukan pendampingan posko tanggap darurat," kata Agus, melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (28/11).
Agus menjelaskan penyebab banjir bandang di Solok Selatan tak lain karena kondisi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama. Selain itu, di sejumlah daerah di Solok Selatan juga kekurangan resapan air akibat hutan gundul. Kemudian sungai-sungai kecil yang ada juga tak dapat menampung debit air yang cenderung terus naik.
Bencana mulai terjadi di Solok Selatan sejak Rabu (20/11) pekan lalu. Data samapi hari ini yang diterima BPNB daerah di Solok Selatan yang mengalami bencana banjir ialah di KPGD meliputi Nagari Pakan Rabaa Timur, Nagari Pakan Rabaa dan Nagari Persiapan Batang Lolo. Kecamatan Sungai Pagu meliputi Nagari Pasar Muara Labuh, Nagari Pasir Talang Selatan, Nagari Pasir Talang, Nagari Pulakek, Nagari Pasar Waralabuh, Nagari Pasir Talang Selatan dan Nagari Koto Baru. Kemudian Kecamatan Sangir meliputi Nagari Lubuk Gadang Barat Daya, Nagari Lubuk Gadang Selatan. Satu lagi Kecamatan Pauh Duo di Nagari Luak Kapau.
Total korban jiwa yang terdampak bencana banjir dan longsor ialah sebanyak 1.147 KK atau 6.197 jiwa. Jumlah warga yang mengungsi ialah 180 kk atau 540 jiwa. 135 jiwa mengungsi di Sapan Salak, 105 jiwa mengungsi di Air Batuang, 60 jiwa mengungsi di Sapan Batu, 90 jiwa mengungsi di Pasir Panjang dan 150 jiwa lainnya mengungsi di Ladang Kongsi.
Untuk kerugian yang dialami Solok Selatan ialah 1.952 rumah terendam. 18 rumah rusak berat, 5 rumah rusak sedang dan 3 rumah rusak ringa. Kerugian lainnya adalah kerusakan 2 unit kantor, 7 unit sekolah, 5 unit masjid, 5 unit jembatan, 2 unit irigasi, 29 hektare sawah, 1 unit pustu, 1 unit PLTMH, 1 unit POMSIMAS dan 60 meter jalan.
"Telah diberlakukan status Tanggap Darurat bencana alam Banjir di Kabupaten Solok Selatan mulai tanggal 22 November 2019 sampai 5 Desember 2019," ujar Agus.