Kamis 28 Nov 2019 17:48 WIB

BI Jakarta Pastikan Inflasi Terkendali Hingga Akhir Tahun

BI Perwakilan DKI Jakarta mengimbau masyarakat berbelanja seperlunya.

Seorang pembeli dan penjual melakukan transaksi pembelian cabai di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Seorang pembeli dan penjual melakukan transaksi pembelian cabai di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (9/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta memastikan tingkat inflasi di wilayah ibu kota terkendali pada sasaran inflasi nasional 3,5 persen plus minus satu persen hingga akhir 2019. BI Provinsi DKI Jakarta mengatakan komitmen tersebut merupakan hasil dari rapat koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta.

Pengendalian inflasi di ibu kota terus dilakukan terutama jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Hal itu dapat dilakukan melalui penyiagaan pasokan maupun komoditas pangan seperti beras, daging ayam ras, telur, minyak goreng, bawang putih, cabai dan bahan makanan lainnya.

Pasokan LPG 3 kilogram juga aman karena penggunaan baru terpakai 83 persen dari kapasitas tersedia. Bahkan, Pertamina berkomitmen melakukan penambahan sebanyak 50 persen sampai Desember 2019.

Optimalisasi bahan pangan ini telah dilakukan BUMD di DKI Jakarta, antara lain pasokan daging ayam ras oleh Dharma Jaya, kerja sama Pasar Jaya dengan Kementan (Toko Tani Indonesia) dan Bulog (Rumah Pangan Kita) untuk pasokan bawang merah dan optimalisasi mesin Controlled Atmosphere Storage untuk pasokan cabai merah di pasar Kramat Jati. Selain itu, sebagai upaya stabilisasi harga, sekitar 30 persen pasokan di Jakarta juga dibeli oleh pedagang di empat kota sekitar seperti Bogor, Depok, Banten dan Bekasi dengan mengoptimalkan pusat distribusi Pasar Jaya.

Berdasarkan data, saat ini kebutuhan minyak goreng di Jakarta untuk Natal dan Tahun mencapai 8.093 ton atau naik 0,5 persen dari kebutuhan bulan normal 7.707 ton. Kebutuhan bawang merah mencapai 3.340 ton atau naik 0,5 persen dari kebutuhan normal 3.180 ton.

Kebutuhan cabai merah mencapai 2.581 ton atau naik 0,49 persen dari kebutuhan normal 2.459 ton. Sementara, kebutuhan bawang putih mencapai 2.970 ton atau naik 0,1 persen dari kebutuhan normal 2.700 ton.

Kebutuhan beras mencapai 83.191 ton atau naik lima persen dari kebutuhan normal 79.229 ton dan kebutuhan gula mencapai 6.997 ton atau naik 5,01 persen dari kebutuhan normal 6.663 ton. Kebutuhan daging sapi mencapai 6.916 ton atau naik 5,02 persen dari kebutuhan normal 6.916 ton, kebutuhan daging ayam mencapai 11.966 ton atau naik 5,01 persen dari kebutuhan normal 11.395 ton dan kebutuhan telur ayam mencapai 9.015 ton atau naik lima persen dari kebutuhan normal 8.585 ton.

Dalam kesempatan ini, TPID ikut menghimbau kepada masyarakat agar tetap berbelanja dengan bijak sesuai dengan kewajaran dalam menghadapi libur akhir tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement