Kamis 28 Nov 2019 14:56 WIB

Produk Herbal Khas Papua Laris di Eropa

Banyak produk herbal Papua dikirim ke beberapa negara di Eropa.

herbal. Foto ilustrasi
herbal. Foto ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk herbal khas Papua cukup laris di sejumlah negara di Eropa. Pemilik Galery Herbal Papua mengatakan, sudah beberapa kali ia mengirim produk herbal Papua ke beberapa negara di Eropa.

Di lokasi pameran kerajinan di Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Papua Barat itu Basse menyebutkan sudah cukup lama ia mengolah dan meracik produk herbal khas Papua. Selain produk kesehatan, ia juga memproduksi ramuan untuk stamina dan kejantanan

Baca Juga

"Ada juga rumput kebar, ini bermanfaat untuk mempersubur kandungan. Sudah banyak yang terbukti. Caranya cukup direbus atau diseduh seperti teh," kata Besse

Ia pun memproduksi sari buah merah yang memiliki banyak manfaat untuk menjaga stamina, obat reumatik, serta mengobati berbagai penyakit diantaranya HIV.

Saat ini sudah cukup banyak ramuan herbal yang di produksi, ada kayu akway dan beberapa produk lain termasuk minyak lintah yang bermanfaat untuk kejantanan pria.

"Tidak ada efek samping, yang ada efek ke depan. Produk ini yang laris di sejumlah negara, terakhir kami kirim ke Barcelona. Selain minyak lintah, sari buah merah juga sering ada permintaan dari sana," kata dia.

Ia menjelaskan seluruh ramuan yang diproduksi dan dijual di galerinya sudah melalui proses riset serta uji coba, sehingga aman untuk digunakan Menurutnya, produk herbal semakin disukai masyarakat. Selain di galeri milikinya, pemasaran ia lakukan secara daring (online) melalui media sosial.

"Banyak juga yang tahu dari cerita teman, akhirnya datang untuk beli. Biasa juga saya kirim dari Manokwari," ujarnya.

Ia menambahkan sudah cukup sering produk herbalnya tampil pada festival nasional yang digelar di sejumlah daerah. "Untuk di Indonesia, kami sudah perkenalkan di berbagai daerah melalui festival atau pameran. Selama ini cukup banyak peminatnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement