BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Gefisika (BMKG) menyatakan hingga akhir November 2019 musim hujan di wilayah Bogor terpantau belum merata di seluruh wilayah.

Kepala Stasiun Metereologi Citeko, Kabupaten Bogor, Asep Firman Ilahi mengatakan baru sebagian wilayah yang memasuki musim hujan di Bogor yakni Kota Bogor, Bogor Barat, dan sebagian wilayah Bogor Timur.

AYO BACA : Wajah Mayat dalam Koper Sulit Dikenali, Polres Bogor Batal Buat Sketsa

"Kalau Bogor Selatan dan Utara itu pantauan kita masih dalam proses, artinya belum menyeluruh. Bogor Selatan itu sampai Ciawi, Megamendung sudah musim hujan, sedangkan di Cisarua masih belum masih rendah hujannya," ujar Asep kepada Ayobogor.com, Rabu (27/11/2019).

Dia menjelaskan, suatu wilayah dikatakan masuk musim hujan apabila jumlah curah hujan dalam satu dasarian (10 hari) mencapai 50 milimeter dan diikuti oleh 3 dasarian berikutnya dengan jumlah yang sama atau lebih.

AYO BACA : Atap Gedung DPRD Kota Bogor Ambruk Akibat Pengawasan Lemah

"Sementara pantauan di Bogor Selatan khususnya di Cisarua ini, dasarian pertama November memang tinggi tapi dasarian kedua dan ketiganya rendah lagi," kata Asep.

Menurut Asep, belum meratanya musim hujan di Bogor disebabkan perbedaan kelembaban udara. Di Bogor Selatan seperti Cisarua yang merupakan daerah dataran tinggi kelembaban udaranya saat ini masih di bawah 80%.

"Kalau kelembaban masih kurang 80% itu peluang terjadi hujan kecil, awan memang ada tapi peluang turun hujannya itu masih terbawa angin atau menghilang awannya," kata Asep.

Dia memprediksi musim hujan baru akan merata di wilayah Bogor pada dasarian pertama Desember dan pada akhir Januari hingga Februari musim hujan akan mencapai puncaknya

"Puncak musim hujan kita prediksi akhir Januari sampai Februari, kemudian untuk akhir musim hujan kemungkinan di bulan Mei," kata Asep.

AYO BACA : PKL Puncak Demo Tolak Penggusuran di Depan Kantor Ade Yasin

Ikuti Whatsapp Channel Republika