REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Rombongan Pimpinan Pusat Muhammadiyah memenuhi undangan Presiden Turkiye Scholarships Burslari (YTB) di Ankara, Turki, Senin (25/11). Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memperkenalkan Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ke Turki. Dia juga menyampaikan kilas balik tentang hubungan antara Indonesia dan Turki.
Menurut Haedar, Turki dan Indonesia memiliki hubungan yang baik sejak dulu kala, setidaknya ini bisa dilihat pada abad ke-13 dan abad ke-15. Hubungan baik yang pernah terjalin ini, perlu untuk terus dijalin dan ditingkatkan.
“Hubungan Indonesia dan Turki merupakan hubungan dua negara yang sangat baik sejak dulu, dan hubungan ini tentu perlu terus kita tingkatkan, dalam bentuk peningkatan kerjasama dalam bidang pendidikan," ungkap Haedar dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (26/11).
Haedar sangat menyambut baik pertemuan ini, setidaknya usaha-usaha Indonesia khususnya Muhammadiyah dan Turki, terus bisa dijalin dan ditingkatkan. Dia juga mengundang Presiden YTB untuk ke Indonesia.
Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal juga menyampaikan bahwa hubungan baik Indonesia dan Turki dalam sejarahnya didorong oleh masyarakatnya, bukan oleh pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mendorong Muhammadiyah sebagai kelompok masyarakat, untuk terus merawat dan menjaga hubungan baik Indonesia-Turki melalui kerja sama pendidikan.
Sementara itu Presiden YTB, Abdullah Eren, menyambut baik dan mengapresiasi pertemuan dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan rombongan dari Indonesia. Menurutnya, Indonesia adalah salah satu fokus bagi kemitraan YTB Turki. Sebab bagi Turki, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar, sangat strategis bagi kemitraan dalam dunia pendidikan, khususnya untuk kami menyalurkan program beasiswa.
“Alhamdulillah tahun ini, penerima beasiswa dari Indonesia jauh lebih banyak dari tahun lalu, dan InsyaAllah ini akan terus kita tingkatkan untuk kerja sama ke depan “, tutur Abdullah.
Kegiatan yang berlangsung 2 jam ini, selain dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Duta Besar Indonesia untuk Turki, juga hadir Sekretaris PP Muhammadiyah, Ketua dan Sekretaris Majelis Diktilitbang, 14 Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah, dan perwakilan kepala sekolah dari empat sekolah.