Selasa 26 Nov 2019 12:34 WIB

Banjir di Solok Selatan, 1.952 Rumah Warga Terendam

Sebanyak 1.706 kepala keluarga atau 8.809 jiwa terdampak banjir tersebut.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Teguh Firmansyah
Kondisi jembatan Sungai Pangkua, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan pasca terjangan banjir pada Senin (25/11)
Foto: Dok Humas Solok Selatan
Kondisi jembatan Sungai Pangkua, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Kabupaten Solok Selatan pasca terjangan banjir pada Senin (25/11)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG ARO -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan melaporkan, bencana banjir dan tanah longsor melanda wilayah tersebut sejak pekan lalu.

Bencana akibat guyuran hujan deras dengan intensitas tinggi ini menyebabkan 1.952 rumah warga terendam, 18 unit rumah rusak berat, 5 rumah rusak sedang, 3 rumah rusak sedang.

Baca Juga

Selain itu, 2 unit kantor, 7 unit sekolah, 5 unit masjid, 5 unit jembatan, 2 irigasi, 29 hektare sawah dan 60 meter jalan rusak.

Sebanyak 1.706 kepala keluarga atau 8.809 jiwa terdampak banjir tersebut. Kemudian 350 orang terdampak longsor di Nagari Pakan Rabaa Timur. Dari jumlah tersebut sebanyak 330 jiwa harus mengungsi ke tempat aman pascatanah longsor.

"Mohon menyampaikan perkembangan Kaji Cepat Tim BPBD, Senin 25 November 2019 pukul 21.00 WIB kejadian bencana Banjir Bandang dan Longsor di Kabupaten Solok Selatan pada Rabu, 20 November 2019, pukul 21.00 WIB, Jum'at, 22 November 2019 pukul 20.00 WIB dan Minggu, 24 November 2019 pukul 22.00 WIB," begitu laporan resmi dari Kalaksa BPBD Solok Selatan Richi Amran, melalui salinan yang diterima Republika.co.id, Selasa (26/11).

Richi menjelaskan penyebab bencana karena curah hujan cukup tinggi dengan durasi yang lama. Selain itu, kapasitas sungai tempat air mengalir juga kecil serta kondisi tanah yang labil pasca musim kemarau. Sehingga bencana banjir dan tanah longsor mudah terjadi.

Richi menyebut BPBD Solok Selatan telah melakukan pembersihan material banjir bandang dan tanah longsor menggunakan alat berat berupa, 1 unit wheeloder dan 2 unit Exavator.

Salah satu jembatan yang rusak ialah di Sungai Pangkua yang berada di Kecamatan Koto Parik Gadang Di Ateh (KPGD). Akibatnya, akses transportasi masyarakat dari empat jorong (setara dengan Desa) di Kecamatan KPGD terhambat.

"Jembatan ini sangat vital karena menyangkut akses ribuan jiwa termasuk pelajar yang bersekolah ke jorong seberang," kata Kalaksa BPBD Solok Selatan Richi Amran, Selasa (26/11).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement