Selasa 26 Nov 2019 09:24 WIB

Penataan Semipedestrian Malioboro Terus Dimatangkan

Uji coba semi pedestrian Malioboro dilakukan dari aspek pedagang hingga lalu lintas.

Ujicoba Semi Pedestrian Malioboro. Warga menikmati suasana hari bebas kendaraan bermotor saat uji coba semi pedestrian Malioboro di Yogyakarta, Selasa (27/8/2019).
Foto: Republika/ Wihdan
Ujicoba Semi Pedestrian Malioboro. Warga menikmati suasana hari bebas kendaraan bermotor saat uji coba semi pedestrian Malioboro di Yogyakarta, Selasa (27/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kajian untuk penataan kawasan utama tujuan wisata di Yogyakarta, Malioboro, sebagai kawasan semi pedestrian terus dimatangkan. Kawasan semi pedestrian di Malioboro ditargetkan terwujud tahun depan.

“Kajian terus dilakukan. Mudah-mudahan pada akhir 2019 ini kami sudah menemukan konsep penataan terbaik yang bisa diterapkan untuk Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa (26/11).

Baca Juga

Menurut dia, untuk menemukan konsep pengaturan dan penataan terbaik yang bisa diterapkan di kawasan Malioboro saat berubah sebagai kawasan semi pedestrian harus dilakukan dengan serangkaian uji coba. Khususnya untuk manajemen lalu lintas di kawasan tersebut.

“Kemarin sudah ada Selasa Wage, terus dilanjutkan dengan uji coba pada Selasa Pon. Nantiakan dilakukan uji coba di hari lain, bisa Jumat, Sabtu atau Ahad,” kata Heroe.

Dengan serangkaian uji coba manajemen lalu lintas tersebut, Heroe optimistis, akan diketahui kendala dan permasalahan yang terjadi jika Malioboro berubah sepenuhnya menjadi kawasan semi pedestrian. Sehingga bisa dicarikan solusi terbaiknya.

Selain aspek lalu lintas, penataan Malioboro menjadi semi pedestrian juga tidak terlepas dari penataan pedagang. Termasuk memastikan bahwa wisatawan yang datang ke Malioboro tetap bisa nyaman dan mudah mengakses tempat wisata itu.

“Harus ada transportasi yang bisa diakses secara mudah oleh wisatawan dan bagaimana penataan pedagang serta lingkungan di sekitar Malioboro. Semua harus diperhatikan saat penataan,” katanya.

Jika seluruh potensi permasalahan dan kendala tersebut sudah bisa diatasi dan ditemukan solusi terbaiknya, maka Heroe berharap penerapan Malioboro semi pedestrian pada 2020 sudah bisa diterapkan dengan baik.

“Jangan sampai saat penataan diterapkan, masih ada banyak hal atau masalah yang belum teratasi. Namun, bagaimanapun juga, Malioboro sebagai kawasan semi pedestrian merupakan upaya pengembangan Malioboro di masa yang akan datang,” katanya.

Pada uji coba semi pedestrian terakhir yang digelar 19 November, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mengatakan, arus lalu lintas di sekitar kawasan Malioboro cukup lancar meskipun terjadi sedikit peningkatan volume kendaraan. “Tetapi, antrean kendaraan saat jam sibuk, pulang kantor, tidak sepanjang saat Selasa Wage,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Windarto.

Dalam uji coba semi pedestrian tersebut, seluruh kendaraan bermotor tidak diperbolehkan melintas di Jalan Malioboro. Kecuali Trans Jogja, kendaraan operasional dan kendaraan kegawatdaruratan lain.

Kendaraan yang diperbolehkan melintas Malioboro hanya kendaraan tidak bermotor. Yaitu andong, becak kayuh dan sepeda.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement