Selasa 26 Nov 2019 09:17 WIB

Sleman Miliki Pekerjaan Rumah Bangun 1.646 RTLH

Masih cukup banyak unit RTLH yang belum dibangun.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Personel TNI kerja bakti membangun rumah tinggal layak huni  (ilustrasi)
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Personel TNI kerja bakti membangun rumah tinggal layak huni (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun mengatakan, Pemkab Sleman telah membangun sebanyak 2.202 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Tapi, masih cukup banyak unit RLTH yang belum dibangun.

Ia menekankan, tidak semua pendanaannya bersumber dari APBN atau APBD karena sebagian berasal dari CSR pihak-pihak swasta. Namun, hingga 2019 masih ada sebanyak 1.646 unit RLTH yang belum dibangun. "Kita masih punya sisa RTLH sekitar 1.646 unit, kita bercita-cita nanti 2020 sudah selesai, sehingga di akhir jabatan mudah-mudahan rumahnya sudah layak huni semuanya," kata Sri, Jumat (22/11) lalu.

Baca Juga

Itu disampaikan usai menerima simbolis bantuan bagi RTLH dari Kodim 0732/Sleman dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sleman. Bantuan diberikan kepada warga di Desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak.

Sri merasa, kegiatan semacam ini merupakan wujud kehadiran Pemkab Sleman dalam usaha penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Sleman. Ia melihat, penanggulangan kemiskinan dan pengangguran perlu sinergi.

Sebab, ia berpendapat, tanggung jawab penanggulangan kemiskinan dan penangguran tidak cuma berada di pundak Pemkab Sleman. Namun, jadi tanggung jawab bersama yang membutuhkan kerja sama lintas sektor.

"Pemkab Sleman pada 2018 telah melakukan upaya-upaya penanggulangan secara koordinatif melalui tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah tingkat kabupaten sampai tingkat padukuhan," ujar Sri.

Pada kesempatan itu, rehab RTLH sendiri ditujukan kepada rumah atas nama Mujiman. Rehab dilakukan dengan membangun dua ruang kamar tidur yang menghabiskan dana sebesar Rp 15 juta.

Selain bantuan rehab RTLH, diserahkan bantuan berupa keranjang untuk istri Mujiman berjualan dan sepeda untuk anak Mujiman. Sembako turut diberikan kepada 20 orang warga miskin di sekitar.

Dandim 0732/Sleman, Letkol INF Diantoro menambahkan, rehab diberikan dalam rangka mewujudkan dan meningkatkan ketangguhan masyarakat. Sebab, masyarakat yang tangguh dirasa menunjang ketangguhan nasional.

Pelaksanaan rehab RTLH seluruhnya dikoordinir personel-personel Kodim 0732/Sleman. Selain rehab, Kodim turut memberikan lambang negara berupa Garuda Pancasila kepada penerima bantuan rehab RTLH. "Harapan kami supaya lebih menghayati dan mengamalkan nilai yang terkandung di dalamnya," kata Diantoro. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement