REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memprioritaskan penambahan posisi wakil menteri (wamen). Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan, presiden sedang memberi perhatian lebih banyak terhadap pembenahan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sedangkan untuk penambahan Wamen, Pramono mengaku bahwa calon pejabatnya sudah disiapkan namun menunggu keputusan Presiden Jokowi.
"Wamen-nya sudah ada. Sesuai dengan jumlah yang sudah ada. Sekarang konsentrasi Pak Presiden adalah memperbaiki perekonomian kita. Salah satu yang ingin segera diselesaikan adalah BUMN," kata Pramono, Senin (25/11).
Pramono menyebutkan, pembenahan BUMN yang sudah dilakukan terhadap Pertamina akan disusul dengan pembenahan struktur organisasi PLN, Inalum, Mandiri, BTN, dan BUMN lainnya.
Untuk posisi wakil menteri, Presiden Jokowi baru menerbitkan dua Perpres terkait posisi wamen untuk Mendikbud dan Menristek. Keduanya diatur dalam Perpres 73/2019 tentang Kemenristek dan Perpres 72/2019 tentang Kemendikbud. Sebelumnya, juru bicara kepresidenan Fadjroel Rachman membenarkan disiapkannya posisi wakil Mendikbud dan Menristek, serta wakil Panglima TNI.
"Wamen kan baru dua ya, yaitu Wamendikbud Perpresnya dengan Wamenristek. Kemudian satu Wakil Panglima. Sekarang semuanya sudah diproses," kata Fadjroel.