Senin 25 Nov 2019 17:02 WIB

PGRI: Guru Merupakan Episentrum Perubahan

PGRI berpendapat bahwa guru merupakan episentrum perubahan untuk Indonesia maju.

Guru mengajar di kelas. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Destyan Sujarwoko
Guru mengajar di kelas. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan, guru merupakan episentrum perubahan untuk menuju Indonesia maju. Ia berpendapat bahwa sudah seharusnya guru mendapatkan perhatian.

"Mulai dari pemenuhan kebutuhan guru, profesionalisme, kesejahteraan, pelatihan, hingga perlindungannya," ujar Unifah di Jakarta, Senin.

Baca Juga

Unifah mengatakan kemajuan teknologi, komunikasi, dan informasi sangat cepat dan membawa dampak dalam proses pembelajaran di sekolah. Ia mengatakan, PGRI memiliki momitmen terhadap pentingnya literasi, utamanya literasi digital bagi guru, siswa, dan orang tua.

"Mari kita bangun kesadaran bersama bahwa ruang kelas bukan lagi satu-satunya ruang untuk belajar dan guru bukan lagi satu-satunya sumber informasi dan ilmu pengetahuan," ujar Guru Besar Universitas Negeri Jakarta itu.

Pergeseran peran guru di era digital, menurut Unifah, sebagai fasilitatator pembelajaran yang menarik serta menantang rasa ingin tahu siswa sehingga terdorong untuk menjadi pembelajar mandiri. Ia mengatakan, kesadaran itu harus terus-menerus ditanamkan bagi guru dalam menjalan tugas utamanya sebagai pendidik dan pengajar.

Di samping itu, Unifah mengatakan bahwa sejatinya teknologi tidak akan bisa menggantikan guru. Hal itu mengandung makna bahwa guru profesional dan berintegritas akan terus menjadi isu global dan menjadi perhatian dunia.

Guru yang mencintai pekerjaanya, menurut Unifah, mengabdikan dirinya bagi kemajuan peserta didik, memperbaiki kualitas diri, dan terus berinovasi untuk memperoleh praktik terbaik dalam melaksanakan tugasnya. Ia mengatakan, guru harus sadar sepenuhnya bahwa perilaku dirinya dijadikan contoh bagi siswanya dan memperlakukan peserta didik setara tanpa membedakan latar belakang apapun, menjadikan ruang kelas sebagai rumah perubahan, dan menjaga toleransi.

"Guru sadar bahwa keberagaman adalah keniscayaan, guru yang merawat perbedaan sebagai karunia, dan memerankan dirinya sebagai perekat NKRI. Inilah guru zaman kini dan zaman mendatang yang dibutuhkan bagi kemajuan bangsa untuk menciptakan Indonesia maju," kata dia lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement