Jumat 22 Nov 2019 19:46 WIB

DPRD Kecam Pemkot Depok Soal Wabah Hepatitis A

DPRD mempertanyakan penghargaan kota sehat yang diiperoleh Pemkot Depok.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
SMPN 20 Depok. Siswa diduga terkena suspeck Hepatitis A. Ada 41 siswa yang diduga terkena suspeck Hepatitis A.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
SMPN 20 Depok. Siswa diduga terkena suspeck Hepatitis A. Ada 41 siswa yang diduga terkena suspeck Hepatitis A.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DPRD Depok mengecam terjadinya kasus wabah virus Hepatitis A. Kasus itu menimpa puluhan dan pengajar di SMPN 20 Depok.

"Di mana dinas kesehatan (dinkes), kenapa tidak dimonitor sebelumnya, kalau cuma satu atau dua pelajar mungkin kita bisa mengerti ini puluhan pelajar yang diduga terindikasi virus Hepatitis A," ujar anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Depok, Rudi Kurniawan, di Gedung DPRD Kota Depok, Jumat (22/11).

Anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Depok lainya, Veronica juga mempertanyakan penghargaan Swasti Saba Wistara atau penghargaan Kota Sehat 2019 yang diterima Pemkot Depok dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Bukan tidak suka dengan penghargaan tersebut, sebagai anggota dewan saya bangga, tapi apakah dengan penghargaan tersebut sudah terpenuhi bagi masyarakat Depok sebagai kota yang sehat. Faktanya kan nggak begitu, Kota Depok belum layak untuk kenyamanan kesehatan. Jadi patut dipertanyakan penghargaan tersebut," terang Veronica.

Veronica menambahkan, justru dengan mendapatkan penghargaan Pemkot Depok seharusnya memperhatikan warganya yang memerlukan kesehatan. "Contoh Kota Banyuwangi, puskesmas di sana banyak dikunjungi orang-orang sehat untuk memeriksa kesehatan dibandingkan orang yang sakit, petugas puskesmas Banyuwangi memberikan insentif bagi pengunjung puskesmasnya,” ujarnya.

Pemkot Depok menerima penghargaan tertinggi Kota Sehat 2019, Swasti Saba Wistara dari Kemenkes RI. Penghargaan tersebut diarak keliling kota oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris bersama istri, Elly Farida, Selasa (19/11). Sementara, puluhan siswa SMPN 20 Depok terserang penyakit Hepatitis A pada Senin (18/11). Menurut Veronica, patut dipertanyakan penghargaan Kota Sehat tersebut, padahal secara kasat mata Kota Depok tak layak menyandang predikat Kota Sehat.

"Faktanya pada November 2019, ada peristiwa yang menggambarkan Kota Depok tidak aman bagi kesehatan yakni kasus puluhan pelajar SMPN 20 terserang penyakit hepatitis A dan hasil penelitian Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) yang menemukan banyaknya jajanan anak sekolah mengandung bakteri," jelas LSM Ruang Pubik, Willy Purna Samadhi.

Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 20 Depok, Komar Suparman membenarkan, ada 40 pelajar dan tiga guru diduga terserang virus hepatitis A di SMPN 20 Depok yang berada di Kelurahan Rangkapan Jaya Lama, Kecamatan Pancoran Mas. Hingga kini belum diketahui secara pasti, penyebab kemunculan penyakit tersebut. “Ya, ada 40 siswa yang terjangkit penyakit hepatitis A,” ucap dia.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, Kota Depok mendapat Swasti Saba Wistara bersama dengan 88 kabupaten/kota lain se-Indonesia. Pemkot Depok bersama Forum Kota Depok Sehat (FKDS) berhasil memenuhi standar Kota Sehat 2019 yang mengacu pada tujuh tatanan.

"Tatanan itu adalah kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum, dan kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi. Ada pula tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, kawasan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat," pungkas Idris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement