Sabtu 23 Nov 2019 03:52 WIB

Sukabumi Gencarkan Mitigasi Bencana Hingga Kelurahan

Kegiatan mitigasi bencana sangat penting karena Sukabumi termasuk rawan bencana

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Esthi Maharani
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menggiatkan pelatihan penyelamatan korban bencana di gedung bertingkat di lokasi panjat tebing GWK Klota Sukabumi, Selasa (11/6).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menggiatkan pelatihan penyelamatan korban bencana di gedung bertingkat di lokasi panjat tebing GWK Klota Sukabumi, Selasa (11/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi di Jawa Barat termasuk dalam daerah rawan bencana gempa. Kondisi ini disikapi Palang Merah Indonesia (PMI) dengan menggiatkan mitigasi bencana gempa hingga tingkat kelurahan. Salah satunya dengan menyelenggarakan seminar tematis kesiapsiagaan gempa bumi yang digelar di Markas PMI Kota Sukabumi, Jumat (22/11).

''Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam rangka memperingati bulan pengurangan risiko bencana (PRB) tahun 2019,'' ujar Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana, dan SDM PMI Kota Sukabumi, Zaini kepada wartawan.

Dalam seminar itu dihadirkan pembicara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPU-PRP-KPP) Kota Sukabumi. Sementara itu peserta seminar yakni relawan Siaga bencana Berbasis Masyarakat (Sibat), KSR PMI, perwakilan kelurahan dan kecamatan.

Salah satu acaranya ungkap Zaini, diisi kegiatan seminar kesiapsiagaan gempa bumi yang menjadi rangkaian bulan PRB 2019. Hal ini juga merupakan bagian program kesiapsiagaan gempa bumi Indonesia yang didorong USAID, American Red Cross dan PMI Pusat.

Kegiatan mitigasi bencana kata Zaini sangat penting karena Sukabumi termasuk rawan bencana. Apalagi patahan Cimandiri melalui atau melintasi Kota Sukabumi. Menurut Zaini, masyarakat belum memahami apa itu bencana dan apa yang harus dilakukan dan disiapsiagakan sebelum terjadi bencana. Kondisi ini menjadi kerentanan terutama menyangkut pemahaman warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement