REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS) yang memberikan kajian kepada sejumlah pegawai, rupanya mendapatkan penolakan dari pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ditanya lebih lanjut alasan terkait penolakannya, KPK masih enggan memberi tahu pasti alasan tersebut.
"Kalau ini saya kira sudah dijelaskan oleh pimpinan kemarin, silakan kalau ada pertanyaan yang lain," jawab singkat juru bicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (21/11).
Sebelumnya, pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad mengisi kajian bertemakan integritas, di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/11). Dalam kajiannya itu, UAS banyak bercerita soal hubungan antara Allah SWT dengan manusia.
"Temanya tentang integritas, bagaimana dalam Islam kita diajarkan sebesar biji sawi pun kecurangan akan dituntut di hadapan Allah SWT," ujar Abdul Somad kepada wartawan seusai mengisi kajian tersebut.
Dalam kajiannya itu, ia banyak bercerita soal hubungan antara Allah SWT dan manusia. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa mencegah orang dari perbuatan dosa adalah inti dari ajaran Islam.
"Islam berani mengatakan tidak pada narkoba, tidak pada sogok, tidak pada risywah maka mesti ada kekuatan dalam bathin kita, yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT," katanya.
Namun, Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan bahwa sebelumnya ia berusaha mencegah Badan Amal Islam KPK (BAIK) untuk tak mengundang UAS. Menurutnya, pendakwah yang diundang KPK seharusnya tidak berpihak pada aliran tertentu.
Berbeda dengan acara yang menghadirkan Gus Muwafiq pada Rabu (20/11). Menurut Agus, ia resmi diundang oleh pimpinan KPK secara kelembagaan sejak lama. "Jadi ada beberapa orang yang mengundang itu dari organisasi BAIK di KPK, bukan wadah pegawai. Nanti akan kami periksa beberapa pegawainya," ujar Agus.