Jumat 22 Nov 2019 08:20 WIB

Pendiri Ruangguru Ditunjuk Sebagai Staf Khusus Presiden

Penunjukan pendiri Ruangguru ini diumumkan oleh Presiden Joko Widodo., Kamis (21/11).

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Andi Nur Aminah
Foto kolase Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Foto kolase Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara resmi ditunjuk sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia (RI). Penunjukan ini diumumkan oleh Presiden Joko Widodo secara langsung di Istana Presiden pada kemarin, Kamis (21/11).

Selama penugasan yang diberikan ini, Belva akan tetap menjabat dan menjalankan tugas sehari-harinya sebagai Direktur Utama di Ruangguru. “Ini merupakan suatu kepercayaan dan kehormatan yang besar. Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Joko Widodo yang telah memberikan kepercayaan kepada saya,” kata Belva dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/11).

Baca Juga

Ia merasa tehormat karena bisa turut andil dalam melahirkan berbagai inovasi dan kreasi yang bermanfaat untuk kepentingan publik. Belva diharapkan dapat terus berkarya di posisinya saat ini sebagai Direktur Utama Ruangguru, tidak tercabut dari akarnya di sektor teknologi, sehingga dapat memberikan masukan inovasi baru yang relevan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

“Tugas ini adalah tambahan tanggung jawab dari tugas sehari-hari saya sebagai Direktur Utama di Ruangguru. Saya berkomitmen untuk dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ucap Belva.

 

Sementara itu, Pendiri dan Direktur Produk dan Kerjasama Ruangguru, Iman Usman menyampaikan dukungan penuhnya untuk Belva. “Kami di Ruangguru mendukung penuh penugasan Belva yang baru ini, dan kami menyambutnya sebagai hal positif,” kata dia.

Ruangguru merasa bangga, melihat kiprah Belva selama ini di Ruangguru, telah menginspirasi anak muda di Indonesia untuk terus berprestasi, dan Ruangguru percaya melalui penugasan baru ini, Belva akan menginspirasi lebih banyak orang lagi. Apa yang Belva akan lakukan dalam posisinya sebagai staf khusus presiden adalah sejalan dengan misi Ruangguru, yakni memanfaatkan inovasi teknologi untuk memajukan kehidupan bangsa.

“Kami berharap Belva bisa menyalurkan semangat itu dalam skala yang lebih luas dan untuk kepentingan yang lebih besar,” tutur Iman.

Adamas Belva Syah Devara lahir di Jakarta, pada 30 Mei 1990, dikenal oleh publik melalui kiprahnya sebagai Pendiri dan Direktur Utama Ruangguru. Di bawah kepemimpinannya, Ruangguru telah tumbuh menjadi perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Asia Tenggara, yakni mempekerjakan lebih dari 4.000 pegawai dan memudahkan akses pendidikan yang berkualitas bagi jutaan pelajar di Indonesia.

Kiprahnya di Ruangguru, bersama sahabatnya, Iman Usman, telah diakui secara global. Pada 2017, ia terpilih sebagai salah satu dari 30 pengusaha muda paling berpengaruh di Asia oleh Majalah Forbes dan pada 2019, ia memperoleh penghargaan Emerging Entrepreneur of The Year dalam Ernst & Young Entrepreneur of The Year.

Sebelum mendirikan Ruangguru, Belva sempat bekerja di Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan dan perusahaan konsultasi manajemen global, McKinsey & Company. Belva memperoleh gelar master ganda di bidang bisnis dari Stanford University dan di bidang administrasi publik dari Harvard University, serta gelar sarjana dari Nanyang Technological University (NTU) di bidang ilmu komputer dan bisnis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement