REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Manager ULP Lubuk Basung, Ahmad Fauzi mengatakan pihaknya sedang melakukan penormalan kelistrikan di wilayah setempat usai diterjang banjir bandang pada Rabu (20/11) sore WIB kemarin. Banjir bandang menimpa Jorong Galapuang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.
Banjir mengakibatkan masjid, MDA, dan sejumlah rumah warga digenangi material lumpur. Bahkan ada dua rumah non-permanen atau rumah kayu hanyut terseret air dan lumpur.
“Petugas teknik kami sudah bergerak ke lokasi semenjak pagi dan Alhamdulillah tidak ada jaringan kita yang terkena, baik JTM (Jaringan tegangan menengah) maupun JTR (jaringan tegangan rendah)," kata Ahmad, Kamis (21/11).
Ahmad menjelaskan yang terdampak adalah sambungan rumah (SR). Sejumlah SR putus sehingga perlu perbaikan. Sebenarnya pasca-banjir bandang datang, tidak ada jaringan listrik yang terputus. Namun menurut Ahmad, petugas harus mematikan jaringan beberapa saat demi menjaga keamanan warga dan petugas yang sedang membersihkan sisa banjir dan material tanah.
Ahmad mengimbau warga yang sambungan listrik rumahnya mengalami masalah panca banjir agar segera melaporkan ke petugas PLN yang berada di lokasi. Karena PLN telah menyiagakan petugas buat melayani warga yang terdampak bencana. Petugas, kata Ahmad, juga melakukan penyisiran ke lokasi banjir untuk memastikan seluruh SR pelanggan dalam kondisi baik.
General Manager PLN UIW Sumatera Barat Bambang Dwiyanto mengatakan PLN akan segera mengirimkan bantuan lewat PLN Peduli kepada warga yang terdampak bencana banjir bandang di Agam. PLN juga menyiagakan petugas selama 24 jam untuk membantu penormalan situasi kelistrikan di lokasi bencana.
"Petugas kami di ULP Lubuk Basung sudah standby di lokasi untuk proses penormalan dan membantu warga yang terdampak bencana. PLN UIW Sumatera Barat juga berencana untuk mengirimkan bantuan PLN PEDULI kepada warga di lokasi bencana," ujar Bambang.