REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Ketua dan anggota Parlemen Singapura di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/11) siang ini. Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam pertemuan ini Presiden meminta dukungan parlemen Singapura untuk memperkuat kerja sama antar kedua negara.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan leader's retreat Indonesia-Singapura pada 8 Oktober lalu. Dalam pertemuan leader's retreat tersebut, Jokowi menyampaikan komitmennya dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong untuk memperkuat kerja sama di bidang investasi, pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, dan juga ekonomi digital.
"Dan Presiden mengatakan bahwa tentu ini adalah kerja sama dari G to G, tapi kita perlu juga dukungan pada level parlemen karena kerja sama antara parlemen juga perlu didukung dan juga kerja sama antarpemuda juga perlu diperkuat," ujar Retno di Kantor Presiden, Jakarta.
Lebih lanjut, di tengah situasi dunia yang mengalami ketidakpastian saat ini, Presiden menekankan pentingnya kerja sama antara Indonesia dan Singapura, khususnya di bidang ekonomi. Sebab, Jokowi menilai ASEAN masih memiliki harapan untuk mengembangkan ekonomi kawasan.
"Presiden meng-quote apa yang disampaikan Managing Director IMF yang mengatakan bahwa ASEAN is a brightspot in our economy. Jadi ASEAN merupakan titik cerah di dalam, kalau kita melihat situasi ekonomi dunia," ucap dia.
Dalam pertemuan ini hadir Ketua Parlemen Singapura Tan Chuan-Jin, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar, dan juga perwakilan anggota parlemen Singapura.