Selasa 19 Nov 2019 20:13 WIB

Menkes akan Selidiki Telur yang Diduga Beracun di Jatim

'Kami minta data dan nanti kami akan kemukakan apa sih yang terjadi,' kata Menkes.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ratna Puspita
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto akan menyelidiki dan meneliti dugaan telur ayam di sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) mengandung racun dioksin. Menkes tidak akan mengeluarkan pernyataan apapun sebelum ada hasil penyelidikan oleh tim Kemenkes.

"Kami harus selidiki apa betul telur ayam (diduga mengandung racun dioksin) akibat cara pengolahannya atau karena apanya. Kami tidak bisa membuat pernyataan tanpa memeriksanya dengan baik," kata dia usai mengisi acara mengenai kerja sama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata mengembangkan wisata kebugaran dan jamu, di Jakarta, Selasa (19/11).

Baca Juga

Terawan tetap tak mau berkomentar banyak meski ada klaim hasil temuan penelitian tingkat internasional. Ia mengaku tak mau pernyataannya menjadi preseden sehingga menjadi isu yang tidak sehat untuk masyarakat.

"Kami minta data dan nanti kami akan kemukakan apa sih yang terjadi," katanya.

Sebelumnya, hasil penelitian sejumlah lembaga menunjukkan telur di sejumlah daerah di Jawa Timur mengandung racun dioksin. Temuan tersebut merupakan hasil riset empat lembaga penelitian pada telur di Dusun Klagen, Desa Tropodo, Krian, Kabupaten Sidoarjo dan Desa Bangun, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

"Empat lembaga itu adalah IPEN, Ecoton, Nexus3 dan Arnika. Hasil penelitiannya bahwa ayam kampung (bertelur) di Sidoarjo dan Mojokerto terkontaminasi racun dioksin, ini berbahaya pada kesehatan jika dikonsumsi," kata Direktur Eksekutif Ecoton, Prigi Arsandi, saat menggelar aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa.

Prigi mengatakan penelitian mengambil enam sampel telur ayam kampung dari Desa Tropodo di Sidoarjo, dan Desa Bangun, Mojokerto. Dia menduga pakan ayam di kedua desa tersebut terkontaminasi hasil pembakaran sampah plastik impor di sekitar area peternakan.

Dia menerangkan sampel telur dari dua desa tersebut dibawa ke Swiss untuk diteliti pada Mei 2019. Telur kemudian dianalisis oleh HRGC-HRMS di laboratorium terakreditasi State Veterinary Institute di Praha, Republik Ceko."Setelah diteliti, ternyata telur-telur itu mengandung racun dioksi mencapai 200 pico gram per gram per lemak," ujarnya.

Dia mengungkap kandungan telur di Tropodo Sidoarjo hampir sama dengan konsentrasi dioksin tertinggi dari Asia yang pernah tercatat (248 pg TEQ g-1lemak), yakni dari situs Bien Hoa di Vietnam, bekas pangkalan udara Militer AS. "Jika telur ayam kampung dikonsumsi, bisa mengganggu sistem reproduksi, liver hingga imun tubuh," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement